24 Aug 2011

Google Plus ... Google+




Google Plus, (mirip Pijat Plus wkwkwkwk)
Tapi tentu saja jauh berbeda. Google Plus (Google+) merupakan layanan sosial networking terbaru dari Google. Mungkin ingin menyaingi Facebook ataupun Twitter, biarkan waktu yang menjawabnya.

Yang jelas, pertumbuhan pengguna Google+ hingga saat ini terus bertambah secara drastis. Cukup dengan satu email @gmail.com bisa segalanya. Tapi berbeda dengan Facebook, twitter ataupun social networking lainnya, para user google+ harus mendapatkan "invite" dari pengguna google+ sebelumnya.

Jika belum mendapatkan "invite", kita belum bisa menggunakan seluruh fasilitas google+. Jadi, invite dari pengguna google+ sebelum kita sangatlah penting. Dan ini menjadi alat untuk banyak orang dalam memajukan trafic situs mereka ataupun advertising secara gratis.

Karena banyaknya yang ingin di-'invite', maka yang empunya akun google+ akan 'meminta' imbalan buat yang ingin di-'invite'. Salah satunya dengan memberi komentar di blog mereka. Atau langganan feed mereka. Atau diminta untuk nge-tweet. Macam-macam cara, yang jelas, si empunya invite ingin situsnya peringkatnya naik.

Jadi, apakah Anda juga ingin mendapatkan invite ? Beri komentar untuk tulisan ini (ye… sama saja ……….) :D

11 Aug 2011

Moulting dengan sukses







Akhirnya ...
Kamis, 11 Agustus 2011, ternyata di kolam terpalku ada juga LAT redclaw yang berhasil, sukses melakukan moulting alias ganti cangkang. Setelah sebelumnya para pendahulunya selalu gagal moulting, dan berakhir di minyak panas di atas penggorengan.
Setelah sebelumnya si clarki, sehari sebelumnya, juga sukses dengan sempurna melakukan moulting, hari ini satu RC (ukuran tubuhnya masih lumayan kecil) berhasil juga ganti kulit.

Pulang dari kantor, istriku yang pertama kali melihat. Awalnya diduga ada LAT mati lagi di kolam terpal. Ternyata itu adalah cangkang si RC dan si RC yang berhasil ganti kulit tidak kelihatan. Mungkin bersembunyi. Atau ... dimakan teman2nya?

Langsung saja dicari, dibuka semua tempat persembunyian si LAT. Lumayan cukup sulit. Tapi ada LAT yang pas dideketin serokan, langsung lari sekenceng-kencengnya. Diamati lebih lanjut, tubuh bagian bawahnya agak putih. Langsung saja ditangkap dan diamati lebih lanjut. Cangkangnya memang masih agak lunak. Tubuh bagian bawahnya putih (bersih). Si LAT RC yang berhasil ganti kulit ini terus dikarantina, agar kulitnya semakin keras dan siap untuk dicampur kembali bersama teman-temannya.

Jadi, menurutku, ciri khas LAT yang berhasil moulting :
1. Warna tubuhnya lebih cerah
2. Bagian bawah tubuhnya terlihat putih bersih
3. Kemampuan larinya melebihi biasanya, mungkin sebagai salah satu senjata agar tidak dimangsa sesamanya.

Tak lupa cangkang bekas moulting si LAT dibiarkan di kolam terpal. Tak berapa lama, cangkang bekas moulting sudah dibagi-bagi oleh LAT yang lainnya, sebagai cadangan kalsium mereka. O ya, pas diamati cangkang bekas moulting si LAT, ada semacam lendir dari cangkangnya, seperti ingus bening. Mungkin itu yang membantu saat moulting. Seperti halnya ketuban saat lahiran bayi, berfungsi sebagai pelumas agar lebih lancar keluarnya.

Hore, ada juga yang berhasil moulting. Semoga LAT lainnya mengikuti keberhasilan moulting si LAT ini. Entah berapa korban gagal moulting dan hingga saat ini hanya bisa mengira-ngira saja sebab kematian LAT. Dengan keberhasilan moulting si Clarkii dan si RC, semoga air tidak menjadi bahan penyebab gagalnya moulting.

7 Aug 2011

Buka puasa di Poins Square, serasa di negeri asing






Sabtu 6 agustus 2011, selesai mengunjungi pusat ikan hias di jalan Sumenep, kami putuskan untuk buka puasa di Poins Square, lebak bulus. Waktu menuju buka puasa masih lama sehingga bisa kami gunakan berkeliling sekedar cuci mata.

Menjelang adzan magrib, kami mencari tempat makan untuk membatalkan puasa. Karena istri ingin mencoba dim sum yg deket hokben, lalu kamipun menuju kesana. Pesan dimsum plus minum, lalu duduk menunggu waktu berbuka. Waktu menunjukkan pukul 17.30

Tidak seperti di Bandung, saat jam 17.00 biasanya tempat makan sudah dipenuhi orang2 yg siap berbuka. Di Poins saat itu, orang lumayan banyak yg sedang bersiap, namun masih banyak jg yg kosong. Waktu adzan maghrib masih kurang seprempat jam, aku liat di meja yang lain, 2 laki-laki sedang menyantap makanan di mejanya. Di meja yang lainnya, seorang ibu muda sedang ngemil semacam kacang.

Entah dari lantai berapa, suara anak muda dan iringan band-nya, yang menurutku sangat berisik dan lagu yg dibawakan juga bukan lagu religi seperti halnya suasana ramadhan. Band baru berhenti sekitar 5 menit sebelum buka.

Jam 18.00 waktu yang ditunjukkan oleh HPku. Tidak terdengar adzan, tidak ada pengumuman baik dari pengelola tempat makan maupun dr pengelola gedung bahwa waktu berbuka telah tiba. Aku melihat sekeliling, ada yg mulai menikmati hidangannya. Sudah adzan kah? Atau mereka memang sedang tidak puasa? Tak ada geliat tanda buka puasa, tak ada nuansa ramadhan. Aku berpikir, bukankah ini bulan ramadhan, yg biasanya nuansa ramadhan, mulai dari interior, musik dll menunjukkan semangat ramadhan? Dan saat itu, di Poins square tempat aku pertama kali berbuka disini, tak kurasakan semangat itu. Bahkan pengumuman saja tidak ada. Pengelola tempat makan cuek, pengelola gedung seolah tak ada. Beberapa menit kemudian, suara band kembali terdengar, entah menyanyikan lagu apa.

Aku teringat saat menunggu buka puasa di sekitar alun2 bandung, pedagang minum mulai mendenti g-dentingkan botol minumnya, memanggil orang untuk bersiap berbuka. Seolah kita keluarga yg mau berbuka bersama. Di sini, jangankan suasana buka puasa bersama, tempat makan saja bebas terbuka.

Satu hal lagi, seperti halnya mall-mall lainnya, kenapa ya mushola, ditempatkan senantiasa di lantai basement, lantai yang penuh dengan asap, panas dan terkesan sangat seadanya. Padahal itu tempat untuk menghadap penciptanya sendiri. Bayangkan, mall dengan 5 atau 7 lantai, menempatkan ruang untuk menjadi mushola di lantai basement, basement paling-paling bawah pula.

Selamat datang di dunia (lain)

4 Aug 2011

Ada burayak di aquariumku





Kamis sore, 4 agustus 2011,
akhirnya setelah penantian, indukan gendong telur menetaskan telurnya jg. Sore itu, pas liat aquarium bawah, si betina gendong telur merangkak-rangkak di kaca aquarium. Terus aku liat bagian badannya, lho ko telurnya ga ada?
Lantas aku melihat-lihat dasar aquarium, bercampur dengan kotoran dan sisa makanan, ternyata ada makhluk hidup lain. Ada burayak. Agak sulit melihat anak-anak LAT di aquarium, ternyata sangat kecil dan yg menyulitkan pandangan, hampir seluruh tubuhnya terlihat transparan. Kecuali area kepala agak hitam gitu. Mungkin sekitar 1 cm panjang tubuhnya. Aku hitung satu persatu, dengan agak sulit, sekitar 10 ekor.
Wah, ternyata sudah ada yang rontok juga ya? Senangnya, ternyata telornya netas juga. Sempat khawatir sih, karena dari beberapa indukan non telor, mereka pada gagal molting dan hingga sekarang tidak diketahui penyebabnya.
Malem hari aku tengokin lagi aquarium atas. Ternyata ada anak LAT juga sekitar 2 ekor. Aku pindahin ke aquarium bawah biar gabung dengan sebayanya. Si indukan yang siap merontokkan anaknya aku pindahin ke aquarium bawah juga sembari memberinya makan cacing beku agar kekenyangan dan tidak memakan anaknya yg baru saja rontok.

2 Aug 2011

LAT bertelor juga





Akhirnya Lat ku bertelor juga. Pagi tadi liat kolam terpal, waduh .. Ada dua capit lepas dr tubuh si lobster. Ternyata satu capi jantan, satu capit betina. Keduanya dalam keadan cedera. Si betina masih di kolam, aku kurung pake kurung plastik yg jantan aku karantina.

Penasaran apa ada lg yg bertarung, sekalian aku cek LAT yg ada di kolam terpal. Utuh semua. Eh, si betina kecil pas aku tangkep, ekornya ngeliet terus, kalo yg lain, pas ditangkap, ekornya direntang ke atas sekencang-kencangnya, ini malah ditungkupkan keras2. Dan di antara kaki jalan dia deket ekor, ada gumpalan bening. Kata master, itu adalah sperma si jantan.

Dan ternyata di deket ekornya ada satu telor, mungkin lepas, tp yg lainnya ada dlm lindungan ekor renang. Mantap... Akhirnya ada jg Lat yg kimpoi hehe...
Brarti Sekarang ada 9 ekor lat gendong telur, 8 beli dari kaskuser, satu hasil kimpoi di kolam. Yg lain blom pd kimpoi.

siang hari, istriku ngasih kabar, lat capit lepas yg td dikarantina, sudah meninggalkan dunia fana selama-lamanya :(
Yah ... Semoga induk gendong telur pada berhasil netes

Gagal Moulting





Moulting, alias lepas cangkang buat LAT jadi masalah tersendiri buatku. Hingga sekarang ini udah ada mungkin sepuluh lobster yg gagal molting. Entah kenapa aku juga lom tau pasti. Aerator dah dikasi, tetep gagal. Dicobain dikasih cangkang telor, kapur sirih, lom juga berhasil.

Selalu berakhirnya di penggorengan, berlanjut dikunyah anakku yg seneng sama daging lobster. "Mana udangna?" kata anakku. Yah... Kan ga bisa dimasak semuanya, dear. Beli satuan lmayan mahal, 20 ribu ukuran 10 cm, dagingnya dikit banget, cuma sekali suap di mulut anakku.

Masalahnya kenapa ya susah banget moltingnya. Kerangka kepalanya udah terangkat, udah nampak mo lepas cangkang, tunggu punya tunggu tuh lobster malah diam selamanya, gone forever.
Liat2 and baca2 forum di kaskus, terus terang ga ada solusi yang sangat pasti dari penyebab gagal molting. Baru sebatas kemungkinan saja. Masih terus mencoba dan entah smpai berapa lg Lat aku gagal molting lagi.

Beberapa ciri lobster mau molting yg aku tahu (dari ref):
1. Si LAT menjadi penyendiri
2. Sebelumnya si LAT ini tampil agresif, makan banyak (katanya sebagai persediaan makan persiapan molting)
3. Cangkang kepalanya agak terangkat ke atas, terlihat lebih besar.
4. Cenderung pendiam

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls