24 Apr 2013

Tempat wisata makan Puncak, Cimory Riverside


Setelah perjalanan dari Jakarta ke Cianjur dan mampir dulu menikmati makan pagi di Cimory Puncak, Mountain View, keesokan harinya, saat kami kembali menuju Jakarta, sesuai dengan niat kami sebelumnya, kami sempatkan untuk mencoba Cimory yang satu lagi, mereka menamakan tema-nya Cimory Riverside.

Sesuai namanya Riverside, tentu tempat makan wisata daerah sekitar Puncak ini ingin memberitahukan "kelebihan" tempatnya yaitu berada di sisi Sungai. Sesuatu yang terdengar menjadi lebih "luxury" jika dibandingkan dengan misalkan, "Cimory, pinggir Sungai" atau dengan bahasa Sunda, "Cimory, sisi walungan" padahal artinya tetap saja sama, tempat makan pinggir sungai. Cuma karena menggunakan bahasa bule, jadi biar lebih terkesan, barangkali.

Tiba di Cimory Riverside, disini parkir sudah menggunakan sistem ticketing. Parkirnya cukup luas. Ada untuk beberapa Bus Pariwisata juga. Suasana saat itu cukup sepi. Kami tiba sekitar pukul 10 pagi dan hanya ada 2 mobil yang terparkir. Maklum, suasana hari kerja tentu saja berbeda dengan suasana libur.

Masuk ke area Cimory, di sebelah kiri langsung area makan dengan meja-meja kayu yang berderet rapi. Ke sebelah kanan ada Toko Cokelat. Mulai dari gula-gula sampai kue-kue beraroma cokelat, siap memanjakan lidah.

Playground (yang tentu saja dicari anakku, ada di bagian bawah lebih ke dalam lagi. Lebih ke bawah dari playground ada taman-taman di pinggir Sungai. Ini yang dinamakan Riverside. Para pengunjung Cimory ini bisa menikmati makanan mereka sambil melihat pemandangan Sungainya. Sungainya (mungkin) dangkal, dan banyak bebatuan besar disana. Airnya masih cukup bersih, tapi jangan coba dibandingkan dengan air sungai Ciliwung yang kotor dan bau. Antara Cimory dan sungai terdapat pembatas pagar besi, dan kita bisa berjalan-jalan di pinggirnya.

Fasilitas lain dari Cimory ini, selain taman-taman yang asri, saat ini sedang dibangun tempat Rekreasi Edukasi. Fasilitas wajib seperti toilet tersedia di bagian bawah dan ujung.

Kami memilih meja di dekat kasir dan masih bisa melihat "sungai"-nya. Sementara istriku sedang menunggu pesanan menu datang, aku menemani anakku bermain di Playground di bagian bawah. Menu yang disajikan sama dengan menu di Cimory Mountain View. Dan aku pesan German Sausage plus Fresh Milk plain, sementara istriku memesan Nasi Goreng Sosis, Fresh Milk dan Mie Goreng untuk dibungkus pulang.

Sambil menunggu semua menu datang, anakku mencoba-coba permainan playgroundnya. Mulai dari jungkit-jungkit, Moo per, sampai naik-naik perosotan dilakukannya berulang kali. Keseimbangannya sudah mulai stabil terlihat saat dia menaiki papan berkelok di area bermain disana.

Setelah beberapa saat bermain, aku mengajak anakku untuk makan dulu. Menu pesananku, Germa Sausage baru saja datang, dihidangkan di atas piring putih, lengkap dengan kentang dan salad. Sedikit kecewa karena ternyata tidak sama seperti di Cimory Mountain View yang disajikan di atas hot Plate. Kalau soal rasa, sosisnya tidak terlalu beda dengan Cimory atas. Tapi, Nasi Goreng Sosis pesanan istriku, menurutnya tidak enak. Beda sekali dengan Nasi Goreng Cimory sebelumnya.

Jika sebelumnya istriku sampai ngiler-ngiler menikmati nasi goreng Cimory mountain view, kali ini seperti berbanding terbalik. Makannya pun tidak begitu dinikmati. Dari Nasi yang cukukp keras hingga soal rasa yang jauh berbeda, dan tidak cukup untuk disebut enak. Soal Fresh Milk, kalau yang ini tidak ada bedanya.

Pesanan satu lagi, mie goreng, yang dibuka setelah kami sampai di rumah, juga tidak menimbulkan kata wah. Mie-nya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kol-nya. Tapi aku sendiri tidak sempat mencicipi seperti apa rasanya. Hanya istri dan anakku yang mencoba. Dan tidak mengeluarkan kata "enak" setelah mencicipi mie-nya.

Kesimpulan, sepertinya lebih mending Cimory Mountain View dibandingkan yang ini. Soal menu, kami sama-sama tidak puas. Tapi soal rasa cake (saat itu pesan beberapa cake untuk dibawa pulang), terus terang cake-nya enak. Blackforest, Cheese cake dan lain-lainnya. Enak, dan beberapa rasanya mengalahkan rasa Harvest (opini sendiri tentu saja :-)  )

Hmmm... apa sebaiknya kembali saja dan makan di Cimory Mountain View ? :P

Masih banyak tempat wisata kuliner daerah Puncak untuk dijajaki. Tapi terkadang terkendala waktu. Dan banyaknya lembaran biru dan merah bergambar tokoh Proklamator :-)

17 Apr 2013

Wisata ke Puncak, pengalaman di Cimory "Mountain View"


makan sambil melihat gunung
View gunung bisa dilihat dari tempat duduk
Perjalanan dimulai dari Jakarta. Mobil melaju berlawanan arah dengan para penghuni Jakarta yang sedang sibuk memburu jam masuk kantor masing-masing. Aku mulai masuk pintu tol TB Simatupang depan Citos. Bayar tiket tol Rp. 7.500, perjalanan menuju Puncak berjalan lancar. Di arah seberang, arah sebaliknya menuju Jakarta, antrian kendaraan di Tol terlihat sangat nyata. Macet, seperti biasanya. Mungkin kalau jalan-jalan memang enaknya di hari kerja, biar lancar.

Lama perjalanan lewat tol dari Jakarta hingga keluar Tol Puncak kira-kira menempuh waktu 1 jam, dengan kecepatan mobil di Tol digeber sangat minim. Namanya juga lagi tidak kejar target, jadi dibawa santai saja. Keluar Tol bayar tiket Rp. 7.000. Jalan menuju arah Puncak tidak semacet seperti hari libur. Hanya sempat tersendat di daerah Taman Wisata Matahari karena ada kecelakaan mobil, juga sempat tersendat di Pasar Cisarua. Hal yang biasa, dan entah mengapa semua orang memakluminya. Padahal, angkot yang ngetem depan pasar, jika saja tidak ngetem disana, mungkin akan sangat lancar.

Cimory Riverside, ada di sebelah kanan kami, namun kami terus saja ke arah Puncak dan akhirnya belok di Cimory Mountain View. Dari arah Jakarta adanya di sebelah kiri.

Anak-anak bisa bermain playground
Playground di bagian bawah
Tiba di lokasi, belum ada yang masuk area Cimory. Parkir depan Cimory sepertinya cukup untuk 10-an mobil. Tapi jangan khawatir, di bagian belakangnya masih ada area parkir juga. Aku parkir di bagian depan saja. Saat itu sekitar pukul 10.00 suasana masih sepi namun pelayannya sudah pada siap. Kami pilih meja dekat pagar, biar bisa melihat pemandangan gunungnya, dan bisa melihat playground, kesukaan si Kaka.

Setelah melihat-lihat sekeliling, dari tempatku duduk, suasana pagi yang lengang membuatku betah di tempat ini. Tempatnya enak, dingin (tentu saja).

pemandangan yang hijau
Pemandangan gunung dan playground Cimory
Fasilitas pendukung di tempat ini bisa dibilang lengkap. Ada playground buat anak-anak, Toilet di lantai atas dan bawahnya, Mushola untuk Pria dan Wanita dipisahkan, ada juga Ruang Theater Edukasi, Pabrik susu di bawahnya.

Aku melihat-lihat menu sambil melihat-lihat sekitar Cimory, maklum, kunjungan pertama, padahal sering lewat tempat ini, . Hanya saja lewatnya pas hari libur. Dan tempatnya selalu penuh oleh pengunjung, entah dari mana, sepertinya tumplek kesana. Sehingga tak jarang membuat macet karena keluar masuk mobil ke arah Cimory ini.

Menu sosis cimory pilihanku
Menu, aneka masakan sosis
Melihat menu-menu yang ditampilkan, ada menu makanan Barat, yang lokal juga ada. Setelah lama bolak-balik halaman menu, akhirnya aku milih Ring Sausage dan Fresh Milk Cofee. Sedikit tidak nyambung, tapi aku ingin coba rasa susu Cimory disini. Istriku pesan Nasi Goreng Sosis dan Fresh Milk Chocolate. Sambil menunggu pesanan datang, istriku mengajak si Kaka main di Playground di bawah sana.

Pesanan tak lama datang. Ring Sausage, lengkap dengan potato dan sayur-sayur yang menemaninya. Plus Saus yang yami. Disajikan di atas Hot Plate, membuat bunyi-bunyi yang meriah dan wah. Dengan lahap aku mulai memotong-motong sosis dan memasukkannya sedikit demi sedikit ke dalam mulut, dilumeri dengan saus. Benar-benar yamiii menurutku. Sausnya enak, sosisnya mantap, dan disajikan di atas Hot Plate membuat makanan tidak cepat mendingin.

Sama denganku, istriku merasakan rasa yang enak pada pesanannya, Nasi Goreng Sosis. Benar-benar enak, katanya. Pokoknya, kunjungan ke Cimory saat itu, tidak mengecewakan. Masakannya enak, suasananya enak (entah kalau datang saat masa liburan). Kami benar-benar menikmati menu Brunch kami :)


Setelah kenyang dengan makanannya, aku mengajak si Kaka kembali bermain di Playground. Dia pun senang bermain disana, menaiki jungkat-jungkit, menaiki si Moo yang pake per itu, menaiki jembatan-jembatan. Mungkin anak seusia dia memang lagi senang-senangnya main seperti itu. Dan waktu pun terus berlanjut hingga kami harus melanjutkan perjalanan menuju kota Cianjur.

Saat akan keluar parkir, ternyata baru saja datang 2 bus berisi anak-anak TK. Jadi di area parkir terlihat sangat ramai. Aku baru keluar setelah sedikit sepi. Tukang parkir memberikan arahan hingga mobil meluncur kembali menempuh jalan menuju Puncak.
Total biaya selama di Cimory, 97.800 plus parkir 2.000.

Perjalanan menuju Puncak terbilang lancar tak tersendat. Beberapa Paralayang terlihat mengangkasa dari arah Puncak atas. Jalanan Puncak benar-benar sepi. Mobil melaju dengan sangat-sangat mulus. Aku membiarkan saja beberapa Xenia atau Terios menyalipku. Toh aku tidak sedang buru-buru.

Warung-warung di pinggir jalan menjajakan jagung bakar ataupun Ubi Cilembu, sudah siap dengan dagangannya. Beberapa arang sudah dinyalakan. Beberapa warung sengaja tutup. Mungkin karena bukan hari libur. Tapi lebih banyak warung yang buka dibandingkan warung yang tutup.

Dan perjalananpun terus berlanjut hingga aku dan istriku berniat untuk makan lagi di Cimory Riverside saat nanti kembali ke Jakarta.

Oya, sekedar informasi, karena banyak yang mencari tentang tiket masuk cimory, mmm... masuk Cimory ya masuk saja, makan, bermain di playground-nya, cuma kurang tahu juga kalau fasilitas edu-nya. Mungkin untuk rombongan.

Terus, mengenai angkot dari Jakarta ke Cimory, sebenarnya gampang saja. Dari Jakarta, tinggal menuju terminal Kampung Rambutan, lalu naik bus kecil (3/4) jurusan Cianjur, nama busnya Marita (warna putih, ada corak hijau, mirip bus kramat jati, tapi kecil). Kalau tidak salah juga, hati-hati ada Marita sejenis tapi jurusan ke Merak. Satu lagi bus dari Kampung Rambutan ke Cianjur, naik bus kecil, namanya Parung Indah. Warnanya putih polet coklat di bawahnya. Kalau mau memilih sih, masih mending bus Parung Indah, relatif lebih muda usianya dari bus Marita, imbasnya tentu ke interior dan kursi duduk, lebih enak Parung Indah.
Harga karcis bus-nya, mungkin Rp. 20.000 lebih (itu buat Jakarta-Cianjur, kalau tidak salah, soalnya sudah lama tidak naik bus ini).

9 Apr 2013

Gokana Tepana, asyiknya ramen



Gokana Tepana

Tempat ini menjadi tempat favoritku untuk menikmati ramen yang lezat !
Pertama kali berkenalan dengan Gokana Tepana, waktu itu kita berkunjung ke GT di Blok M Plaza. Terus terang kalo soal tempat, GT yang ini kurang cozy. Apalagi waktu itu kita kesana saat makan siang. Jadinya penuh. Semua meja terisi. 

Tapi kami menikmati menunya. Menunya tergolong baru buat kami. Baru melihat, baru tahu dan baru merasakan. Kasiaaaan …
Anak pertamaku senang aja, karena dia bisa ngambil kerupuk di toples di depan pintu masuknya. 

Rasa yang lezat, aneh tapi enak, membuat ramen GT menagih kami untuk kembali.

Pertemuan kembali dengan GT kali ini di Cilandak Mall. Soal tempat, enaaak banget (dibandingkan yang di Blok M Plaza). GT Cilandak Mall bergabung dengan Platinum. Beberapa meja dan juga sofa yang nyaman siap untuk melayani. Para pelayannya juga ramah-ramah.

Saat kita duduk, kita akan disodori 2 menu, menu Ramen GT, dan menu Platinum. Kalau GT tentu saja kebanyakan mie Ramen dkk. Platinum buat yang ingin pesan Steak dkk.

Dan favoritku adalah Soyu / Miso Tempura Ramen. Mantaaap abis. Mau soyu (asin) ataupun yang Miso (manis), dua-duanya super enak. Kuahnya mantap disruput dengan centong supnya :)
mie-nya enak, dengan bumbu-bumbu khas. Jangan lupa tempura-nya yang krispi. Wortel plus mayonaise ? Wajib juga tentunya dimakan habis, seger…
Pokoknya, habis tidak bersisa.

Soal harga, memang tidak seharga mie ayam atau mie pangsit :P
Antara 20 - 30 sudah dapat Ramen mantap. Plus krupuk yang bisa dimakan sepuasnya bolak-balik ambil dari toples gede di pintu masuk :)

Dengan suasana nyaman, adalah suatu keharusan untuk selalu kembali ke GT Cilandak Mall ...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls