26 Jan 2014

Duren Raja, menikmati duren di Gandul


Saat jalan-jalan ke arah Krukut Depok, dari arah Pangkalan Jati terus mengikuti jalan menuju Gandul. Selepas perempatan, masih terus lurus. Niat awal sebenarnya sedang mencari rumah, barangkali ada yang sedang dijual murah. Rumah kecil saja. Katanya daerah Krukut suka ada, tapi sulit juga mencarinya. Banyak juga sih perumahan elit, dengan harga hanya 600 juta-an. Walah ... harga segitu ko bilangnya hanya.

Tak lama di sebelah kanan, kulihat ada spanduk kuning  kecil bertuliskan Duren Raja. Langsung ku tunjukkan pada istri. Eh ternyata tempatnya tidak jauh dari spanduk itu berada. Langsung saja belok untuk mencoba Es Duren Raja disana.

Di tempat ini ditawarkan beberapa macam variasi es Duren. Ada duren polos, duren vanila, strawberry, coklat dan lainnya. Dengan harga seporsi sekitar Rp. 16.000 ke atas. Saat itu kami memilih untuk memesan Es Duren Polos saja. Walaupun namanya polos, tapi tidak terlalu polos karena di atasnya telah diberi topping keju parut dan sepotong buah ceri merah menyala.

Hidangan es di tengah cuaca yang lumayan panas saat itu, membuatnya tidak bertahan lama berada di dalam mangkuk saji. Hanya sekejap, seporsi Es Duren Raja sudah berpindah posisi ke dalam perut. Dingin, manis, lezat. Dengan harga Rp. 16.000, sebanding lah dengan rasa dan porsi. Mengingat kalau beli es duren yang pake gerobak saja sudah lumayan harganya.

Di tempat ini juga tersedia Sosis Bakar. Namun tidak sempat mencicipi karena sosis-nya belum disiapkan. Jadi hanya beristirahat dan menikmati es duren-nya saja. Untuk anakku, dia memilih es krim saja, 2 sendok es krim strawberry dan coklat. Dan dia benar-benar menikmatinya.

Secara umum, rasa es durennya enak. Harganya pas. Tempatnya lumayan longgar. Ada lesehan juga di area belakang. Tempatnya bersih. Karyawannya juga ramah-ramah. Kurang tahu juga apa di tempat ini tersedia fasilitas Wifi, tidak sempat mencobanya. Mungkin lain kali.

Nah, buat yang sedang berada di sekitaran Gandul, bisa mencoba memanjakan lidah dulu sebentar di sini. Oya, padahal di luaran sana belum masuk musim duren, tapi disini masih bisa merasakan duren, dengan harga yang lumayan.

Bagaimana belajar bisnis online mulai dari NOL

17 Jan 2014

Tips Mengatasi Anak Rewel Saat Ditinggal Kerja


Apa Anda pernah mengalami atau menjadi salah seorang Orang Tua dimana saat akan pergi bekerja, anak menjadi rewel, tidak mau bapak atau ibunya pergi bekerja?

Awalnya seperti itu, sebelum aku punya kedua putri kecil seperti saat ini. Sering aku dengar, saat bapaknya akan bekerja, anaknya rewel, dan seperti ritual, anaknya harus diajak berkeliling motor dulu. Ada juga kisah dimana si bapak harus pergi sepagi mungkin sebelum anaknya bangun karena jika anaknya keburu bangun, dia akan meraung-raung saat melihat bapaknya akan pergi ngantor.

Intinya, pergi meninggalkan anak untuk ke kantor harus diawali dengan ritual. Bisa mengajak anak berkeliling komplek terlebih dahulu, menggendong anak dalam beberapa menit, mengajak dulu si anak jajan, meninggalkan saat dia masih tertidur, atau mengiming-imingi dengan jajanan kesukaan dia.

Mungkin karena sudah jadi kebiasaan, bisa jadi Anda menganggap tidak ada sesuatu yang salah. Tapi ada kalanya kita ingin cepat, sudah telat, dan harus menjalani ritual tersebut. Atau bisa jadi bosan dengan ritual tersebut dan ingin pergi bekerja dengan tenang seraya mendapat ucapan selamat jalan dari anak tercinta.

Menilik beberapa kejadian tersebut dan keluhan yang sering kudengar dari temen kantor, soal ribetnya menjalani ritual tersebut, maka akupun berniat tidak ingin seperti itu. Dan cara pandangku saat itu sederhana sekali. Anak, akan mengikuti apa yang telah kita biasakan untuknya. Apa yang kita berikan untuknya, dia akan jalani.
melihat senyum mereka membuat lelah menjadi hilang

Nah maka dari itu, saat anakku Nefertiti lahir, aku tidak pernah membiasakan berlama-lama saat akan pergi bekerja. Kebiasaan 'buruk' seorang bapak baru, dia karena masih kangen anaknya, suka berlama-lama dulu, mengajaknya berkeliling kampung. PADAHAL, si anak tuh tidak tahu apa bedanya langsung ditinggal pergi bekerja atau diajak dulu berkeliling kampung sebelum bapaknya bekerja. Coba Anda perhatikan, si anak alias si bayi, cuma bisa bengong saat diajak jalan dulu. Dia ga ngerti kenapa bapaknya berkeliling dulu sebelum berangkat kerja.

Masalah timbul saat si anak sudah mengenal bapak dan sudah terbiasa dengan ritual keliling kampungnya. Jadi dia rewel ingin berkeliling kampung dulu. Atau bisa juga saat si bayi kecil ini sudah mengenal bapaknya, saat bapaknya mau pergi bekerja, si bayi kecil pasti menangis. Dan kesalahan bapaknya apa? Dia menyambut tangisan anaknya, dan kembali, menjalani atau mengawali ritual keliling kampung tadi.

Apa yang kulakukan saat Nefertiti kecil dan menangis melihat aku mau pergi bekerja, adalah terus saja pergi, tanpa memberi gendong dahulu atau keliling dahulu. Nefertiti harus tahu, bapaknya harus pergi bekerja dan sore akan kembali lagi. Kejam? Tentu saja tidak, tapi mendidik Nefertiti menghadapi kebiasaan. Dan tentu kita perlu dukungan dari istri.

Ketegasan kita, terhadap kebiasaan kita yang harus dimengerti anak, harus selalu dijalankan dengan konsisten. Alhasil, Nefertiti tidak pernah rewel saat melihatku akan pergi bekerja. Saat Nefertiti meliatku siap dengan pakaian kerjaku, dia berkata, 'Papap mau kerja? Hati-hati ya'. Bukankah itu lebih baik ketimbang setiap akan berangkat kerja, harus mendiamkan anak kita karena rewel tidak ingin ditinggal kerja ?

Hasil yang menakjubkan semakin terlihat kepada adiknya Nefertari. Dulu, Nefertiti tidak mempunyai "panutan". Sekarang, adiknya Nefertari, banyak mencontoh sikap kakaknya, Nefertiti. Jadi, Nefertari tidak perlu diajari lagi agar tidak rewel saat ditinggal pergi kerja. Dia sering melihat kakaknya, maka diapun mengikuti langkah kakaknya. Saat aku sudah siap berangkat kerja, dia hanya menatap dan mengatakan 'Daaah ...' sembari melambaikan tangannya.

Tidak ada yang sulit, kecuali keinginan kita dan sikap tegas kita.

(tulisan ini diposting juga di nefertitistory.com)

10 Jan 2014

Susah Memasang Selang Mesin Cuci Otomatis


Tahun baru 2014, 1 Januari, akhirnya kami beli mesin cuci otomatis 1 tabung merk Sanken, di Carrefour lebak bulus.

Hari itu mesin cuci sedang diskon dari 1,9 juta jadi 1,7 juta. Sempat ragu juga apa akan beli mesin cuci otomatis atau kembali beli mesin dua tabung saja. Pertimbangan beli mesin cuci otomatis atau kembali beli mesin dua tabung:
1. Otomatis, tidak perlu tunggu, keluarin, dll, sekali tekan tinggal nunggu selesai, lalu jemur.
2. Mesin cuci otomatis bekerja dengan daya 300 watt, sedangkan mesin cuci dua tabung bisa hanya 150 watt saja.
3. Kapasitas mesin cuci otomatis lebih kecil, cuma 9 kilo. Ada juga lebih besar, dan besar pula harganya.
4. Masalah kerusakan, katanya mesin cuci otomatis lebih sering rusak. Mengenai hal ini, si mba yang jaga punya pandangan, katanya kalo mesin 2 tabung, kadang dipaksakan. Maksudnya kapasitas mencuci kadang melebihi kapasitas Sebenarnya. Selain itu, tabung pengering kan lebih kecil, tapi sering dipaksakan untuk mengeringkan dalam sekali langkah, over work, alhasil jadi cepet rusak. Kalau mesin cuci otomatis, jika cucian over capacity, dia tidak akan mau bekerja.
5. Masalah harga, jelas lebih mahal mesin cuci otomatis.

Singkat kata, kami beli juga mesin cuci otomatis merk sanken. Garansi toko 7 hari, garansi pabrik setahun. Selain itu, kami nambah sekitar 90 ribu untuk perpanjangan garansi kerusakan selama 2 tahun dari carrefour. Ditambah lagi ada biaya pengiriman sebesar 40 ribu. Mesin cuci akhirnya tiba di rumah pada sore hari.

Setelah tiba di rumah, tinggal pemasangan mesin cuci di tempat yang tepat. Nah, masalah timbul saat mau memasangkan selang ke mesin cuci. Jika pada mesin cuci dua tabung, kita tinggal tancap selang ke mesin cuci, ada kaya pipa, langsung tancap saja, beda dengan mesin cuci satu tabung ini. Selang masukan diberi dan sudah satu paket dengan mesin cuci. Sudah ada sambungan nya.

Sesuai manual mesin cuci, selang inlet ini disambungkan langsung ke keran dimana kerannya sudah ada uliran sesuai pipa inlet mesin cuci. Masalahnya, kerannya saja jauh, dan tipe kecil. Ribut ganti-ganti lagi. Akhirnya diutak-atik dengan selang.

Pertamanya, selang kecil dimasukkan dan dijepit mur pengencang, tapi ternyata tidak efektif karena selang yang fleksibel, membuat mur pengencang jadi kurang kuat menahannya. Lalu utak-atik lagi menggunakan perpanjangan pipa, sampai menggunakan lem segala, ditunggu satu jam biar kering. Hasilnya, tetap tidak tersambung juga. Akhirnya buka lagi manual. Dilihat, konektor putih yang ada besi mur pengencang, seharusnya bisa di lepaskan. Tapi dicoba beberapa kali, sulit sekali. Ditarik juga susah dan takutnya malah patah.

Akhirnya setelah dicoba-coba ditarik, eh ternyata konektor atasnya bisa lepas, ga sengaja. Ternyata, untuk melepas konektor nya, sangat mudah. Tinggal menarik bagian putih yg bawah, ke arah dalam, ke arah selang pipanya. Jangan lupa pengait konektor ditekan agar melepas kuncian konektor. Voila, konektor terlepas.
Tarik pegangan di kiri ke bawah ke arah pipanya.
Begini setelah konektor dilepas
Akhirnya, pipa inlet langsung disambungkan dengan selang.

Beres juga permasalahan pasang selang ke mesin cuci otomatis satu tabung. Ternyata melepas konektor selang pipa inlet itu gampang juga hehe

6 Jan 2014

Mengolah Kepiting Hidup


Setelah sebelumnya posting membeli kepiting hidup di Pasar Ikan Muara Angke, sekarang saatnya mengolah kepiting hidup tersebut menjadi kepiting rebus yang lezat.

Pertama siapkan alat-alat seperti:
Pisau
Gunting
Talenan
Sikat Gigi bekas

Biar terhindar dari capit besarnya, biarkan kepiting masih dalam keadaan terikat. Lalu siapkan pisau di tangan kanan dan tangan kiri memegang kepiting yang di tegakkan dengan mata memelasnya melihat kita berharap kita berubah pikiran. Arahkan ujung pisau ke arah mulutnya dan kuatkan jiwa pembunuh Anda untuk menghunjamkan pisau masuk mulut kepiting dan menembus hingga tubuh belulangnya.

Biarkan kepiting meregang nyawa dalam keadaan terikat. Jangan khawatir, tidak akan ada darah merah segar mengalir. Seolah tidak terjadi apa-apa, biarkan saja kepiting menemui ajalnya. Sekarang saatnya mengeksekusi kepiting temannya, dan temannya yang lain jika ada.

Untuk memastikan kepiting sudah dalam keadaan mati, sentuh saja matanya atau tarik kaki belakangnya. Jika tidak ada respon, berarti kepiting sudah wafat. Biasanya tidak terlalu lama, 2 atau 3 menit, sudah hilang nyawa kepiting nya. Proses selanjutnya adalah membersihkan kepiting.

Gunting ikatan-ikatan pada kepiting. Setelah kepiting terbebas dari borgolnya, bersihkan tubuh kepiting menggunakan sikat gigi bekas, dan sikat seluruh badannya terutama bagian bawah dan sekitaran kaki dan capitnya. Ingat, sikat giginya tidak usah diolesi pasta gigi.

Setelah bersih dari lumpur, potong bagian bawah ujung kepiting yang berbentuk segitiga. Bagian itu bisa diangkat. Potong dan bersihkan.

Karena untuk konsumsi sendiri, maka aku fokus untuk dagingnya aja. Batok kepiting kemudian dilepaskan. Cari saja celah-celah sekitar kaki dan batok, lalu iris menggunakan pisau hingga batok terlepas.

Setelah batok terlepas, di bagian tengah tubuhnya ada bagian yang lembek, berwarna ada kuning-kuning. Katanya itu jeroannya kepiting. Buang dan bersihkan. Jika mau, kepiting bisa dimutilasi menjadi beberapa bagian lagi. Capit besar, bisa dipukul hingga cangkangnya pecah agar bumbu bisa meresap. Namun jika pukulannya terlalu kuat, bisa menghancurkan daging dalamnya, alhasil daging bisa hancur dan hilang saat proses perebusan. Amannya biarkan saja utuh. Dipecahkan bisa dilakukan saat sudah matang saja.

Setelah dibilas dan dibersihkan, tinggal merebus kepiting dengan bumbu-bumbu dasar seperti garam, merica, serai, jahe, bawang merah dll. Tunggu hingga matang, warna kepiting akan berubah menjadi oranye.

Langkah selanjutnya, menghabisi kepiting dengan cara paling kejam. Merobek semua cangkangnya. Capitnya dipukuli hingga pecah, jika perlu. Merobek-robek dagingnya dan menyantapnya dengan lahap, menyisakan hanya cangkang kepiting yang tdk mungkin dikunyah.

Semoga berhasil dengan proses mutilasi kepitingnya.

Membeli Kepiting Hidup Di Pasar Ikan Muara Angke


Jika sebelumnya posting makan otak-otak di Pasar Ikan Muara Angke, maka tulisan ini saat kita mencari kepiting hidup di pasar ini.

Memilih kepiting hidup di pasar ikan muara Angke, butuh keterampilan khusus, apalagi aku baru kali ini beli kepiting hidup. Nah, sesuai paririmbon dari mbah gugel, maka katanya kepiting hidup tuh bisa dilihat dari matanya.

Kalau kita sentuh matanya, maka kepiting hidup akan menarik matanya ke belakang, masuk ke dalam cangkangnya. Jika disentuh matanya diem saja, berarti dah mati, atau kepitingnya tahan godaan haha

Hal kedua, si pedagang kepiting ngecek hidup atau matinya dengan menarik kaki belakang paling luar. Jika ditarik dan dilepas, kakinya langsung kembali membengkok, kaya gerak replek.

Trus kalau diangkat, masih berat, dan ga bau. Yang paling cukup kelihatan, kepiting mati biasanya dah berbau, dan dihinggapi lalat. Beda dengan kepiting hidup, baunya masih segar, bisa jadi tidak ada lalat yang hinggap.

Nah langkah selanjutnya adalah proses pembelian. Baiknya pilih dulu kepiting hidupnya dengan tangan sendiri dan pisahkan pilihan nya. Lalu jalankan prosedur tawar menawar harga, pas, dan tancap gas, begitu kata bang Ikan Fals. Soalnya pernah minta dipilihin yang bagus, eh tau-tau si penjual langsung ngebelah kepiting jadi dua. Jadi pas nyampe rumah cenderung bau karena di mobil juga panas dan lama.

Biasanya si penjual menawarkan harga 75 ribu atau bahkan 100 ribu. Tawar aja. 50 ribu bisa dapat, atau mungkin lebih murah. Tergantung jenis kepiting juga, besar kecil dan berisi daging atau nggak.

Satu lagi, kepiting hidup disana kan dijual dalam keadaan diikat pelepah pisang, jadi kita tidak tahu keadaan kaki dan capitnya. Nah pengalaman kemarin, kita sudah beli kepiting hidup, nyampe di rumah juga masih hidup. Tapi saat dibuka ikatannya, ada satu capit yang sudah lepas, padahal capitnya gede banget. Dan saat diangkat, capitnya itu kosong, sudah ringan sekali dibandingkan capit satunya yang masih menempel di badannya.

Sebenarnya beli kepiting dalam keadaan diikat pelepah pisang menguntungkan buatku yang ga bisa mengolah kepiting. Daripada dicapit oleh capitnya yang besar. Tapi, pelepah ikatannya itu bisa diikatkan gede sekali, jadi sangat memengaruhi timbangan, apalagi ikatan pelepah bisa menyimpan air, jadi bisa lebih berat ikatannya daripada kepitingnya sendiri. Tapi kalau si penjual menjual kepiting tanpa diikat, si kepiting bisa jalan-jalan dan katanya hal tersebut bisa mengakibatkan daging kepiting menjadi hilang karena daging kepiting tersebut dipakai menjadi energi oleh si kepiting untuk bergerak.

Proses selanjutnya, setelah berhasil membeli kepiting hidup, tinggal memprotes kepiting tersebut agar bisa dimakan hehe. Next, di postingan selanjutnya cara mengolah kepiting.

4 Jan 2014

Menikmati Otak-otak Di Pasar Ikan Muara Angke


Perjalanan kali ini kembali ke arah Jakarta Utara. Karena lidah ingin mencicipi makanan laut, maka kita sengaja kembali ke Pasar Ikan Muara Angke.

Perjalanan dari Pondok Labu ke tempat ini cenderung gampang dan lancar. Tinggal ikuti jalan Fatmawati, lalu masuk tol dalam kota dan keluar di tol Penjaringan. Melewati Pluit Emporium, perjalanan mengikuti jalan ke arah Pluit Village hingga akhirnya tiba di Terminal Muara Angke. Melewati terminal, kita masuk ke arah pelabuhan, membayar tiket untuk mobil sebesar Rp. 4.000.

Setelah memarkirkan mobil, berhubung waktu sudah menunjukkan jam makan siang, kami langsung mencari warung otak-otak. Kebetulan di samping parkir ada warung otak-otak yang sudah siap.

Langsung kita menikmati otak-otak yang dibungkus daun pisang dan dibakar itu. Sebungkusnya murah, Rp. 1.000 saja. Makin rakuslah kita, apalagi saat ingat otak-otak sewaktu di Saung Kuring Karawang Barat yang sebungkusnya Rp. 3.500.

Selain otak-otak daun pisang, disediakan juga otak-otak goreng (seporsi Rp 7.000, isi 8 bulat-bulat kecil), otak-otak mentah buat digoreng di rumah (2 bungkus plastik Rp. 15.000, seplastik isi 5 kalo ga salah), bumbu olahan buat bakar ikan, & telor ikan (Rp. 7.000 per bungkus, isinya telur ikan kakap ).

Saat ditanyakan otak-otak terbuat dari apa, kata yang jualnya otak-otak terbuat dari ikan Mata Goyang. Ikannya seperti apa, ga tau juga.

Di pasar Ikan Muara Angke, banyak terdapat warung otak-otak, dan harganya sama di setiap warung, Rp. 1.000 sebungkus, dan itu ditempel di masing -masing warung, mengatasnamakan asosiasi penjual otak-otak. Kalau otak-otak nya dingin, minta aja buat diangetin, si abang nya ramah ko.

Nah, kalau mau hidangan berat, tinggal jalan lebih dalam, ke arah pantainya, ada warung-warung yang menyediakan masakan seafood, ada yang siap memasakkan ikan-ikan yang baru kita beli, atau langsung pesan di warung tersebut. Namun, katanya sih, harga disana mencekik. Belum pernah sih makan disana. Kalau mau, coba saja dan tar cerita disini hehe.

Selain menikmati otak-otak, akhirnya kita juga beli kepiting dan udang Ronggeng, alias Udang Lipan. Kalau yang jualnya sih bilang nya Baby Lobster. Dan yang jualnya makan langsung tuh Baby Lobster, katanya enak ga amis, dijadikan sashimi.

Nah, perburuan kepiting lain lagi. Karena pengalaman dulu dimana si penjual langsung maen belah aja, sekarang kita pilih-pilih dulu kepiting idupnya, sambil nawar -nawar. Tetep aja si penjual nyari kesempatan buat masukin kepiting mati ke timbangan kita. Harus ekstra hati-hati.
menikmati otak-otak kesukaan

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls