27 Sept 2012

Bumi Nini Puncak ... speechless


makan di bumi nini Puncak
Yang sudah pernah ke Puncak, pasti tahu tempat makan yang namanya Bumi Aki. Satu lagi ada namanya Bumi Nini yang katanya cabang Bumi Aki. Duh ... kasian, Aki (Kakek) sama Nini (Nenenk) pisah Bumi (Rumah) atau bagaimana nih ? :)

Yang jelas, waktu menyempatkan singgah di Bumi Nini, waktu itu kira-kira pukul 9 pagi, masih sangat sepi, dan hanya kita saja. Parkiran mobil mungkin sekitar 10-an bisa muat ya. Beruntunglah, jam 9 pagi rumah makan ini sudah buka. Langsung saja pesan.

Tadinya mau makan di area luar, tapi anakku yang kecil sepertinya tidak tahan udara dingin Puncak. Akhirnya makan di area dalam saja. Pesanan saat itu Gule Kambing, Ayam Kampung Bakar, Lemon hangat, Mokacino, nasi putih 2 porsi dan teh tawar yang gratis.

Gule kambingnya pas dilihat, langsung saja ingin segera dicicipi. Penampilan makanannya ok banget.
Pas dicicipi kuahnya ... wuidiiihh ... maknyus, kental, rempahnya berasa, enak banget. Manisnya iya, santannya mantap. Dagingnya super empuk. Anakku pun makan bareng sepiring denganku. Lahap. Apalagi suasana dingin Puncak. Makin tambah napsu makan :D

Bumi Nini, cabang Bumi Aki
Pose dengan teko besar

Pemandangan bumi nini
Kalau di area luar bisa sambil menikmati pemandangan pegunungan

Selesai makan, langsung icip Lemon Hangat. Deuh ..... Super mantap. Seger pisan euy !
Dan kata istriku ayam kampungnya juga enak. Top lah. Ga nyesel makan di Bumi Nini. Enak-enak, dengan harga yang sesuai. Jauh lebih murah dari Bumbu Desa :D

16 Sept 2012

Tenderloin Steak Rollies (Cwi Mie Malang) di Karang Tengah



Karena siang itu anakku mau makan mie, maka kami putuskan makan siang di Cwi Mie Malang, Karang Tengah. Tempatnya dekat dengan Country Steak. Waktu datang, sekitar setengah 12, kondisi masih kosong belum ada tamu satupun. Parkiran mobil masih kosong. Aku parkirkan motor di tempat teduh. Menghindari panasnya Jakarta yang menyengat.

Untuk anakku, langsung pesan Cwie Mie Malang (19 ribu), plus air mineral dingin (6 ribu) kesukaannya. Aku yang sudah lama ingin mencoba steak Rollies, langsung pesan Tenderloin Steak (72,5 ribu). Beda dikit dengan Sirloin (sekitar 68 ribuan). Mahal, tapi ingin coba. Dilihat di gambarnya sih menggugah selera. Plus minumnya kali ini teh botol sosro saja (6 ribu). Istriku mau coba Shasilk (kaya campuran sosis, daging dll), tapi sedang kosong. Akhirnya pesan Nasi Lada Hitam (35 ribu) dan teh botol (6 ribu).

Pertama datang, Cwi Mie. Entah karena anakku masih kurang fit atau bagaimana, Mie-nya hanya dimakan sedikit. Tak lama datang pula Tenderloin.
Langsung merasa kurang puas melihat ukuran steak yang kecil. Tak sebesar yang di gambarnya :D
Kecil, dan sedikit tipis. Kuah BBQ di atas steak, lumayan lah, agak banyak dibanding kuahnya Abuba Steak. Dagingnya well done, lumayan empuk. Tapi rasanya ... kalo mungkin dinilai, ... tidak bisa dinilai. Entah aku yang salah atau tidak, pas merasakan steak-nya dari potongan pertama hingga potongan daging terakhir, ada seperti rasa minyak tanah. Pernah merasakan daging yang dibakar di atas kompor minyak tanah ? Atau memanggang daging di atas arang, yang mana arangnya dinyalakan dengan menyiramkan minyak tanah? Masih terasa minyak tanahnya kan?

Seperti itu pula rasanya. Tapi berhubung sangat lapar, apalagi baru selesai latihan, ya dihabiskan juga. Terlebih mengingat harganya yang cukup mahal. Mahal sih lebih tepatnya.
Lalu, sayurannya (buncis, wortel, jagung) disajikan dengan cara ditumis (jadi ada rasa minyak goreng dan ada bawang bombay-nya). Plus ada tomat (sepotong) yang digoreng. Ditambah sajian French Fries (French Fries-nya ditambahi garam !) jadinya berasa asin :(

72 ribu untuk Tenderloin yang katanya Real Steak, haduh ... sepertinya aku kecewa berat. Tidak sesuai harga. Lebih murah Country Steak. Atau, dengan harga segitu, mending pergi ke Steak 21 saja. Lebih mantap.
Tapi ya karena penasaran dari dulu, harus dicoba. Walaupun akhirnya tak ingin mencoba lagi.

Bagaimana dengan Nasi Lada Hitamnya ? Kalau menurut istriku, enak. Tapi mending pesan di Solaria saja, rasa ga terlalu beda tapi harganya lebih murah (20 ribuan) :D

Namanya juga lidah orang, tentu saja rasa makanan akan berbeda. Dan saat meninggalkan tempat ini, ada 3 meja yang terisi. Mungkin mereka juga sama ingin mencicipi makan siang di tempat ini,

13 Sept 2012

Gule Kepala Ikan Mas Agus


Ternyata, tak jauh dari rumah, ada tempat yang enak untuk dikunjungi. Namanya Gule Kepala Ikan, Mas Agus.
Tadinya kirain Gule kepala ikan mas, ternyata ga ada ikan mas ... salah baca.

Tempatnya enak, bertema garden, outdoor, tapi lumayan teduh. Lokasinya di jalan Lebak bulus 1. Kalau dari arah Fatmawati - Simatupang, nanti jalan yang ke arah Pondok Labu. Belok kanan ke jalan ini. Biasanya ada mobil/motor belok masuk jalan ini (dan kadang sering bikin macet).

Ada kolam ikan (tapi bukan ikan yang mau di gule hehe). Di sebelahnya ada toko kue. Jadi bisa jajan roti atau kue juga.

Berhubung kemarin datang ke tempat ini menjelang maghrib, jadi mo foto-foto juga hasilnya bakal mengecewakan. Ini aku pinjam dari http://www.jajalable.com/2012/08/gule-kepala-ikan-mas-agus.html
Wuih ... buat yang suka mengotori tangan, ini dia makanan paling mantap. Kalau pakai sendok dan garpu, sepertinya kenikmatan akan berkurang. Makanya, di buku menu disediakan "tata cara" menikmati gule kepala ikan ini, diantaranya 
- cuci tangan sebelum makan
- jangan lupa berdoa
- singsingkan lengan baju
- dll (lupa nih)

Harga sepiring gule kepala ikan kakap utuh cukup murah, 20 ribu. Yang lainnya ya berkisar di harga itu. Ga mahal-mahal. Plus nasi seporsi 4000-an.

Yang bikin kurang nyaman sebenarnya karena banyak nyamuk. Mungkin gara-gara menjelang malam. Entah kalau datangnya siang, apa nyamuk akan sebanyak itu.
Selain ikan kakap, tersedia juga olahan ikan patin. Baik ikan kakap ataupun patin, bisa dinikmati sebagai gule dan juga sebagai tom yam. Tinggal pilih mana yang suka.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls