7 Apr 2012

Steak 21, Carrefour Lebak Bulus, mantap !


Awal April 2012, sambil mengajak si kecil (yang bentar lagi akan menjadi kaka) makan siang di Carrefour Lebak Bulus. Setelah parkir mobil, langsung menuju area makan di lantai dasar. Anakku langsung menunjuk area permainan Amazone yang berada di ujung. Tapi kami janjikan makan dulu, kemudian baru boleh main. Berbekal brosur Dante yang sedang memberi diskon 50 ribu untuk pembelian di atas 165 ribu, kami tadinya mo makan disana. Tapi melihat menu-menu yang disajikan, akhirnya mengurungkan niat. Pilihan kembali mengarah ke steak di sebelah Pizza Hut (yang diinginkan anakku karena mereka sering memberikan balon pudel). 

Masuk ke area Steak 21, para pelayannya mulai menyambut dengan ramah. Setelah mengambil tempat duduk di area dalam, kami disodori menu (termasuk si kecil), dan karena kami meminta waktu untuk melihat menu, aku mintakan pelayannya meninggalkan meja, daripada menunggu orderan. Saat melihat-lihat menu, GUBRAK !
Botol sambal (entah sambal entah saus tomat entah saus BBQ) pecah tersenggol buku menu anakku. :(  masih beruntung suasana saat itu sepi pelanggan, hanya ada dua meja di area luar yang terisi. Anakku langsung terdiam, mungkin rada shock juga, dan mungkin berpikiran siap kena damprat ibunya :)
Seorang pelayan cewe langsung mengambil alat dan membersihkan pecahan botol sambal, tanpa wajah cemberut. Dan tetap membersihkan dengan muka ramahnya. Beberapa pelayan yang lainnya juga membantu. Aku mintakan maaf buat anakku yang masih agak shock. Setelah dimintakan pindah meja, kami pindah ke meja sebelahnya dan mulai memesan. 1 lokasl sirloin large, 1 prime lamb chop, 1 melon juice, 1 soursop juice. "Silahkan ditunggu 15 menit" kata pelayannya.
Sambil menunggu makanan, si kecil sudah kembali ke habitatnya. Mengambil apa saja yang ada di meja, lalu mulai menyentuh ini itu. Berdiri di kursi sofanya, tapi beberapa kali bisa disuruh untuk diam duduk setelah diperlihatkan "tante" yang ada didepannya. Lalu diingatkan kembali kejadian tadi saat dia memecahkan botol (walaupun tanpa dia sengaja). 



Ini dia si "tante" yang aku tunjukkan pada anakku saat dia membandel nyentuh ini dan itu. 



 Secara keseluruhan, aku suka suasana Steak 21, dari area depan sampai area dalam. Di dinding sebelah kiriku terpasang dinding cermin, membuat ilusi nampak ruangan menjadi lebih lega. Suasana lampu juga teduh di mata. Cukup terang tapi tidak menyilaukan. Pernah di warungnya nuansa Thailand di Citoz, suasananya temaram banget. Ya tapi kembali ke moodnya saat itu, saat inginkan suasana redup, tentu berbeda saat moodnya inginkan suasana agak ceria. Pelayannya juga pada ramah. Asyik lah berlama-lama disini. Cuma satu yang saat itu kurang, tak ada musik mengalun. Yang ada hanya suara dari Televisi yang saat itu menyiarkan Indonesia Idol.

Setelah menunggu orderan, (minuman sudah datang tak lama dari selesai order), akhirnya datang juga sirloin dan kambingnya, dengan bunyi cess...cess... dari Hot Platenya. Ini dia sajian Prime Lamb Chop, seperti foto di samping ini. 3 potongan daging kambing (yang kalo di buku menu disebutkan daging kambing muda), plus potongan sayurnya dan juga kentang, kesukaan anakku. Hmmm... wanginya terasa. Pertama, tusuk kentang, lalu berikan buat si kecil :)
Potongan pertama kambing langsung masuk ke mulut. Seperti mencicipi sate kambing :D Enak, dan sirloinnya menurut istriku sangat enak dibanding steak-steak yang lain. Aku masih mencicip kambingnya.
Kuahnya lalu aku tuangkan ke dagingnya. Tetep enak juga. Kalau tidak suka kambing, jangan coba, apalagi ada lemak-lemaknya di daging kambing ini, maknyus.

Itu belum seberapa saat aku mencobakan saus barbeque di botol, aku tuangkan ke atas dagingnya. Mantap sausnya. Di tulisan di botolnya sih, home made steak 21. Aku sampai beberapa kali menuangkan saus barbequenya. Mantap sampai akhir. Daging kambingnya benar-benar lunak. Gurih lemaknya terasa (dan entah dengan kolesterolnya). Sayang saat itu tidak pesan vanila milkshake, jadi tidak bisa dibandingkan mana yang lebih enak. Aku pesan Melon Juice (18 ribu). Harga Prime Lamb Chop emm... kalo tidak salah 34 ribuan gitu. Total seluruh pesanan sekitar 160-an ribu. Tadinya pengen coba Wagyu (90-an ribu ke atas), tapi lebih pengen Lamb dulu. Mungkin lain kali, kalo ada rejeki lagi.

Dan saat liat di billing, ternyata botol sambal yang tadi dipecahkan anakku, tidak dihitung :D
Saat kami meninggalkan Steak 21 pun, para pelayannya masih ramah dengan ucapan terima kasih, termasuk say goodbye pada anakku (yang tadi membuat mereka bekerja lebih membersihkan lantai dari pecahan botol sambal). And now time to amazone, gesek terus kartu Amazone-nya !!!




0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls