11 Dec 2011

Pelajaran dari si bule


Hari minggu awal desember 2011, sepulang dari Cianjur dengan buka-tutupnya di daerah Puncak, aku masuk rest area pertama. Suasana rest area saat itu penuh, maklum, jalur dari Puncak menuju Jakarta baru saja dibuka dan mungkin sebagian besar yang ke rest Area ini adalah mereka yang sebelumnya terjebak buka-tutup Puncak.

Menuju tempat kecil tapi dicari, toilet, tak sulit untuk menemukan tempat ini. Di sebelahku, ada si bule ..., tinggi sekali, sama-sama buang air kecil. Dari toilet di belakangku terdengar air keran terus-terusan mengalir walaupun ember sudah penuh.

Selesai si bule buang air, dia menuju lokasi toilet dengan keran air masih mengeluarkan airnya memenuhi ember yang sudah penuh. Tak lama suara air keran menghilang. Si bule sudah mematikan air keran. 

Sepele.

Tapi baik dari petugas toilet, orang-orang yang datang ke toilet, sama sekali tidak menggubris hal tersebut. Si bule dengan ringan dan tanpa komplain apa-apa, mematikan air keran. Hemat air. Hal yang tidak ada yang menggubris. Bahkan selesai si bule mematikan air pun, petugas toilet tak bertingkah apa-apa, hanya menunggu pengguna toilet membayar uang kebersihan.

Si bule lebih peduli pada kondisi kita, kita sendiri cuek bebek saja.




0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls