17 Feb 2014

Akhirnya jerawat hilang juga


Kerja di Rumah dpt 2 juta        Omset Ratusan Juta dari Toko Online

Istriku mau nebeng cerita disini :

"... ... ...
Aku lagi seneeeeng banget karena baru saja jerawat yang bandel, menjengkelkan, dan sangat nampak tak mau minggat dari wajahku. Tak percuma aku kompres si jerawat dengan memakai senjata andalanku sejak kuliah yaitu mujisat tolak jerawat dari sariayu.

Memang sih kadang ada juga jerawat yang tak mempan pake mujisat jerawat, tapi itu dikarenakan kulitku lagi kering kurang moist. Jadi kaya ga nempel tuh obat, yang ada malah perih. Nah aku akali dulu dengan skinfood nya viva, ampuh tuh bikin kulit wajah kembali moist, resep nyokap dari jaman muda.

Jadi diobati mujisat langsung kering di daerah jerawatnya doang, ga semuka, trus lama lama ngelupas sama kulitnya, jadi ga berbekas. Walau tuh jerawat segede gambreng, ngeliatnya aja bikin hope less, tp ya kudu terus berusaha obatin karena dah nasib kulitku yang betah banget jerawatan.

Selain mujisat jerawat banyak juga senjata ampuhku yang bisa ngusir berbagai macam jerawat, tergantung tipenya sih, cocok cocokan, heran juga aku. Mukanya sama, tapi jerawat yang muncul beda tipe, jadi aku koleksi obat jerawat aja deh, biar begitu nongol langsung tangani sama obat yang sesuai. Aku review satu satu ya...


  1. Mujisat tolak jerawat sariayu harus selalu ada di rumah, walauun dalam perwatan erha tetep ni obat bikin hati jadi tenang, karena bisa ilangin bekasnya juga walau tebel, asal aku rajin pakainya aja.
  2. Obat jerawat Erha yang ditotol (AL1), ini juga cepat mengeringkan jerawat, aku pake buat jerawat yang udah mateng atau pecah jadi cepet kering dan ngelupas.
  3. Benzolac, dulu sempet diresepin dokter kulit waktu jerawat batu, tapi baru efektif sekarang pas dpake jerawat komedo
  4. Clean n Clear, cocok buat jerawat waktu kuliah, tapi sekarang masih nyetok, jadi pas ada jerawat tipe yang dulu langsung totol
  5. Acness, pernah pake juga
  6. Wardah, pernah pake juga
  7. Benoson n, punya anakku diresepin DSA waktu dia ruam di pipi, pas aku pake di jerawat yang dah kebuka eh kering, mempan juga ya, luka jd cepat kering
  8. Apalagi ya...kayanya masih ada tapi lupa, segitu dulu aja deh.

11 Feb 2014

Anak Muda tuh sama dengan Jagoan


Saat menonton film Bourne Legacy, bersama teman yang lainnya, walaupun film Bourne ini menurutku kurang sebegitu menarik dibandingkan Bourne-nya Matt Damon, tapi ya lumayan daripada ga ada tontonan lagi.

Selama mengikuti film itu, beberapa kali kita ngobrol alur cerita dari film ini. Maklum, film Bourne memang harus rada mikir, ga kaya nonton sinetron :D

Ada hal yang menarik selama perbincangan kami saat menonton film tersebut. Kan diceritakan dalam beberapa adegan, ada adegan dimana si tokoh utama sedang mengingat masa lalunya. Dan temanku di kemudian saat menanyakan padaku, "Ini Anak Muda-nya kan ?" sambil menunjuk ke Agen Aaron Cros yang saat itu masih brewokan.

Anda pernah menonton film Bourne Legacy ?



Nah, sedikit bingung, maksudku, si agen Aaron Cross kan udah bisa dibilang Mature, kalo anak muda ya kaya si Tobey Spiderman. Tapi aku iyakan saja karena kupikir masih lumayan muda. Dan temanku satu lagi, orang Medan, dia bertanya kepadaku, "kamu nyebutnya tokoh utama tuh Jagoan apa Anak Muda ?"

Lanjutnya, "Kalo di kita biasanya disebut Anak Muda. baru di Jakarta ini aku denger Jagoan. Nah, kalo yang penjahatnya disebut Bandit kalo disana"

Lha... akhirnya aku tau arti si Anak Muda Aaron Cross. Ternyata maksud temanku bertanya tadi, menanyakan apa si agen Aaron Cross itu yang jagoan-nya di film itu. Ternyata bukan Anak Muda sesungguhnya.

Berarti nanti kalo nonton Bruce Willis Die Hard yang terbaru, atau Harrison Ford, Clint Eastwood dll, tetap saja mereka tuh Anak Muda ya ? Baru mengerti sekarang, kenapa Anak Muda tuh disebut Jagoan :D

8 Feb 2014

Tempat Makan Murah Enak Di Cianjur


Mencari tempat makan enak di Cianjur ya lumayan banyak. Setidaknya enak dan murah. Biasanya kalo ke Cianjur menyempatkan makan ke tempat ini. Mau tahu yang enak dan murah?

1. Mie Ayam Mang Memed.
Tempatnya gampang dicari. Tidak jauh dari TKC alias Tan Keng Cu, tempat roti dan kue. Mie ayam ini ada di jalan HOS Cokroaminoto. Kalau dari arah puncak, tinggal belok kiri ke arah bypass dan RSUD, lalu ambil kanan (jalan searah). Mie ayam ini beda sama di Jakarta, menurut ku. Sayur sosin nya banyak, empuk tidak pahit. Just try it. Harganya 9 ribu.

2. Bubur ayam
Bubur ayam Cianjur jelas berbeda. Rasanya cenderung asin, dan ada papais, sejenis sayuran bawang daun. Menurut ku hampir semua enak, tapi yang paling enak yang deket SD Siti Jenab, deket Hotel Aden. Bubur ini sudah pernah saya posting disini sebelumnya.

Masih banyak lagi, lain kali di postingan yang lain.

Wisata Kuliner Gudeg Fatmawati Jakarta Selatan


Ke tempat ini sebenarnya udah ada 3 kali. Tapi baru kali ini posting.

Nama tempatnya Gudeg Kendil Mas, ada sekitar akhir 2013, posisinya di jl Fatmawati daerah Dapur Susu, tidak jauh dari Giant dan apotek Bina Sehat.

Fasilitas disini:
- Parkir luas
- Ada area AC dan Non AC
- Toilet Pria dan Wanita dipisah, luas. Bersih.
- Ada mushola cukup luas
- Free Wifi

Pada kunjungan pertama dan kedua, rasanya rasa gudegnya enak. Tapi kenapa tadi ko kurang menggigit ya. Ada yang kurang.

Tadi ke tempat ini sekitar jam 3 sore, ada sekitar 4 meja di area non AC yang telah terisi. Kalo dihitung, di area non AC ada 16 meja. Selesai pilih meja, kita disodori menu. Saat kita mintakan baby chair, ternyata di tempat ini tidak tersedia. Waduh baru nyadar, kurang bersahabat buat anak kecil. Tidak ada playground dan juga baby chair.

Setelah pesan minum, dan seperti biasa, minuman datang cukup cepat. Berbeda dengan pesanan makanan. 3 Kali ke tempat ini, makanan yang kami pesan lama sekali datangnya. Padahal suasana tidak sebegitu ramainya. Sudah gantian ke toilet juga belum dateng pula.

Giliran dateng, ada sesuatu yang berbeda kali ini. Nasi putih, dikelilingi gudeg, krecek, tahu dan orek tempe juga telor dan ati ampela, disajikan di atas piring putih yang telah dialasi daun pisang. Bukan daun pisangnya yang mengganggu, tapi kondisi daun pisang saat itu, ko dialasi daun pisang berwarna kuning. Walaupun bukan daun busuk, tapi kan bukan daun segar. Entah apa maksud dari mereka memberi alas daun pisang yang sebagian telah menguning.

Tanpa banyak komplen, karena sudah sangat kelaparan, langsung hajar saja. Makan berdua dengan anakku. Aku tak begitu memperhatikan, tapi nasi tadi sepertinya diguyur kuah. Apa yg sebelumnya juga sama, aku lupa lagi. Tapi yang jelas, kunjungan tadi agak mengecewakan. Gudegnya kurang enak, sate ati ampela, tapi ternyata ada usus dan lain-lain, padahal mending ati ampela aja, kan dipaketnya juga disebut, ati ampela, tanpa usus dll.

Tapi ya habis juga. Namanya kelaperan makan dari pagi cuma bubur doang.

Buat yang buru-buru kayanya tempat ini kurang asyik, harus nunggu rada lama. Kecuali yang mau santai. Atau mau sambil internetan bawa laptop sendiri, colokan buat charger nya sudah tersedia. Kalo masalah harga, ya standar aja, dari 15 ribu juga ada. Yang 2 ribu juga ada, air teh tawar hehe. Harga gudeg bervariasi, sekitar 20 ribuan. Selain menu gudeg, tersedia juga masakan ayam, lele, garang asam ayam, gurami, dll.

4 Feb 2014

Steak d'Saslik Fatmawati yang super mantap !


Hari Sabtu, akhir Januari 2014,
Selepas pulang dari mengajak para bocah ke Monas, dan Nefertiti lebih banyak merem dan memelukku erat karena takut melihat ondel-ondel, kami menyempatkan diri mengisi perut dulu.

Tema yang diajukan istriku adalah steak atau sate. Akupun pilih steak karena serasa nikmat menikmati daging di siang yang dingin saat Jakarta sering diguyur hujan. Beberapa pilihan saat itu yaitu Steak21, karena menurut kami steak disana enak banget, lalu pilihan lainnya Abuba, karena tempatnya luas sehingga para bocah mungkin tidak merasa bosan, lalu pilihan lainnya Cafe yang baru kami lihat di Fatmawati, Steak d'Saslik.

Berhubung perjalanan menuju rumah, melewati Fatmawati, akhirnya kami coba untuk mencari Steak d'Saslik. Kalaupun terlewati, ya sudah kami belok ke Cipete menuju Abuba saja. Namun rupanya setir mobil dengan jeli melihat tempat ini. Tepatnya setelah perempatan ITC Fatmawati, di seberang Mitra 10, ada deretan ruko, dan salah satunya Steak d'Saslik ini.

Tempatnya tidak luas, jenis ruko yang disulap jadi Cafe. Di depan tempat ini hanya cukup parkir 2 mobil. Saat itu ada parkir mobil Mercy dan satu motor. Mungkin milik pemilik Cafe karena saat itu tidak ada tamu berkunjung. Sempat ragu juga, jangan-jangan Steak-nya tidak enak. Karena biasanya tempat makan enak itu pasti ramai pengunjung. Tapi ya dicoba saja.

Memasuki area ini, kami disambut senyum ramah seorang ibu berbaju oranye, waktu itu. Ibu yang ramah dengan suara lembut menyambut kami. Dan melihat istriku menggendong si bayi besar yang sedang tertidur, maka kami ditawarkan untuk ke lantai 2, dan katanya ada kasur segala untuk menidurkan anak kecil kami.

Penasaran, kamipun (yang tak menyangka ada area di lantai 2), memutuskan mengikuti saran si Ibu. Dan ternyata di lantai 2 suasana rileks lebih terasa. Alunan musik lembut sudah menyambut, suasana redup dengan hiasan lampion kecil warna-warni. Lebih jauh ke dalam, ada ruangan lagi, katanya untuk area makan sambil meeting.

Akhirnya sambil bersantai-santai, kami memesan makanan. Steak wagyu, sate wagyu keduanya dengan French Fries, lalu Sop Kerang Ijo, Es Teh Leci dan gratis 2 Teh Botol.
Dan seperti biasa, yang datang pertama kali adalah minuman. Lumayan menyegarkan tenggorokan.

Tak lama, datang sop Kerang Ijo dengan kuah putih bercampur susu. Aku sendiri tidak mencobanya. Istriku yang mencoba, makan berdua dengan Nefertiti. Dan katanya enak, sangat enak. Akupun masih menunggu menu utamaku.

Akhirnya yang kutunggu datang juga. Steak wagyu dengan french fries dan salad serta dua buah mangkuk kecil berisi 2 buah saus yang berbeda, yang rasa sausnya setelah dicicipi, sama-sama enaknya. Sate wagyu pun datang bersamaan dengan tambahan yang sama. Keduanya disajikan di atas piring bening.

Pertama, kucicipi saladnya. Yummi, benar-benar nikmat segar. Biasanya steak yang pernah kucicipi selalu ditemani french fries dan sayuran kacang-polong dan jagung. Di tempat ini, kacang-polong dan jagung diganti dengan salad. Dan menurutku menjadi sangat lezat.

Potongan steak wagyu meluncur ke dalam mulut, tanpa saus di kedua mangkuk kecil itu. Hmmm...juicy, mantap. Walaupun aku minta steaknya dimasak well-done, tapi masih terasa juicy, tidak kering juga tidak keras atau alot. Gampang dikunyah. Hingga saat ini, mungkin inilah steak yang terenak yang pernah kurasakan. Dan setiap potongan pun selalu diiringi decak kagum, ko bisa ya memasak steak seenak ini. Dicoba dengan saus pun, masih juga enak. Hingga akhirnya, potongan steak seberat 200 gram itu pun lenyap dari pandangan, mengisi rongga-rongga perutku yang kosong.

Bagaimana dengan Sate Wagyu-nya ? Istriku pun memberikan nilai hampir sempurna. Super mantap, rasa dan tingkat kekenyalannya, membuat selalu ingin makan terus. Potongan paprika di tengah sate-nya membuat segar di mulut.

Selesai dengan steak-nya, lanjut dengan Es Teh Leci. Rasa segar, asam dingin memberi paduan yang enak di lidah. Porsi minum yang tidak terlalu besar, dengan 2 buah leci di dalamnya, memberi kenikmatan yang seru. O,ya ... pesanan minum es teh leci ini adalah saran dari si Ibu. Untung saran-nya diikuti, benar-benar enak.

Tak lama setelah kami menghabiskan makanan kami, si Mas pelayan datang. Mungkin dia lihat dari CCTV kalau kami sudah selesai makan. Dia pun datang dan mengangkat piring-piring kotor sehingga kami leluasa melihat meja kembali rapi :)

Untunglah suasana saat itu sepi dan hanya kami berempat saja yang ada di lantai 2, sehingga kedua bocah bisa berkeliaran dengan riangnya. Dan untuk yang berada di lantai 2, tersedia juga Toilet disana. Toiletnya bersih, tidak bau.

Selepas beristirahat sejenak, ternyata istriku ingin mencoba Sate Cumi, tapi karena takut gak habis, dia minta bantuanku untuk menghabiskan. Akhirnya pesan lagi Sate Cumi.

Saat Sate Cumi datang, ternyata menu tambahannya sama dengan Steak, ada French Fries dan juga salad. Potongan daging cumi persegi panjang berjejer rapi di antara tusuk sate dan diselingi potongan paprika merah. Kalau masalah cumi, anakku yang besar, Nefertiti, juga menyukainya. Alhasil, Sate Cumi dihabiskan kami bertiga, dan French Fries dicemil oleh anakku yang kecil, Nefertari.

Hari itu, benar-benar makan siang yang nikmat. Kemungkinan untuk kembali ? Sangat mungkin. Walaupun harus merogoh kocek yang lumayan. Untuk menu yang kami pesan, kami harus menebusnya dengan rupiah sebesar 210 ribu. Dengan rasa dan penyajian serta lingkungan dan juga keramahan si Ibu dan pelayannya, ya berbanding lurus lah. Mantap.
Wagyu Steak


Interior lantai 2

Lumayan buat santai

Nefertiti lagi coba pilih menu ;P

Kesimpulan

  • Rasa super mantap, dari beberapa menu, semuanya enak.
  • Suasana santai dan lingkungan yang membuat rileks
  • Toilet bersih
  • Pencahayaan ruangan membuat adem di mata
  • Ramah
  • Harga sesuai
  • Lahan parkir hanya cukup 2 mobil

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls