19 Apr 2014

Long Weekend, Menikmati liburan di Jakarta


Kerja di Rumah dpt 2 juta        Omset Ratusan Juta dari Toko Online

Di bulan April 2014 ini, ada long weekend dari hari Jumat, Sabtu dan Minggu tanggal 18, 19 dan 20 April. Momen seperti ini jelas sangat dimanfaatkan untuk berlibur, terutama berlibur keluar kota ataupun mudik lagi. Sebagian penghuni Jakarta, mungkin sebagian besarnya, keluar dari kota Jakarta menikmati masa libur yang lumayan panjang. 

Alih-alih menikmati libur di luar Jakarta, long weekend sering kami manfaatkan untuk berlibur dan menikmati kekosongan kota Jakarta itu sendiri :D

Tadinya sempat untuk tergiur pulang ke Bandung. Tapi memikirkan macetnya saja sudah bikin puyeng. Weekend biasa saja, Bandung sering macet oleh plat B. Apalagi long weekend seperti ini. Ujung-ujungnya, hanya mengalihkan macet dari Jakarta ke Bandung. Sarua wae.

Ke Cianjur ? Waduh ... cari penyakit. Jalur Puncak pasti super duper macet. Mulai dari sebelum Ciawi, dan bisa berjam-jam di jalur Puncak. Big No. 

Jadi, longweekend ini, dan juga long weekend kemaren, kami menikmatinya di Jakarta saja. Jakarta dan sekitarnya. 

Hari Pertama, Jumat, 18 April 2014.

Long weekend pertama, kami pergi ke tempat yang sudah tidak asing lagi untuk orang Jakarta dan luar Jakarta. Apalagi kalau bukan namanya Ancol. 
Dulu, saat masih berdomisili di Bandung, aku menganggap masuk Ancol itu berarti ke Dufan, dan itu lumayan mahal. Tapi ternyata, masuk Ancol dan tidak lagi masuk ke mana-mana (Dufan, Gelanggang, Sea World dll) bisa juga menyenangkan.

Perjalanan dari rumah, dari Pondok Labu, kami mengambil jalur Antasari via Flyover. Lancaaar dan sepi. Lepas dari flyover, masuk ke Sudirman, kami gunakan saja jalur lambat, toh sepi juga. Selesai jalur lambat, masuk ke jalan Gatot Subroto, langsung ambil kanan dan masuk Tol. Bayar 8 ribu. Jalanan long weekend di Jakarta, betul-betul menyenangkan. Pasti akan berbeda jika kami memaksakan liburan long weekend di Bandung.

Buat yang belum tahu (ni yang belum tahu saja), kalau sudah masuk Tol ini (tol dalam kota), tinggal ambil saja jalur kanan. Teruuus ambil lajur kanan, pasti tidak akan nyasar. Hingga di ujung nanti ada cabang ke arah Bandara dan Penjaringan, tetap ambil kanan. Terus lurus lagi melewati gerbang tol Penjaringan, lanjut melewati gerbang tol Sunda Kelapa dan baru terlihat marka menuju Ancol atau Kemayoran sekitar 3 atau 4 KM lagi. Kalau sudah terlihat itu, baru deh kita minggir-minggir dikit ke kiri untuk bersiap-siap keluar pintu Tol Ancol.

Setelah keluar pintu tol Ancol, kita tinggal lurus. Enaknya ambil jalur kiri dan lurus terus, langsung tuh masuk gerbang tol Ancol. Disini kita harus bayar dulu. Kalau bawa mobil, kita kena biaya 20 ribu per mobil. Orang Dewasa kena biaya 20 ribu juga per orang. Anak kecil 5 tahun kena juga sama 20 ribu. 

Setelah bayar tiket masuk Ancol, jangan lupa ambil tiket parkir mobilnya. Kalau tidak diambil tiketnya, nanti palang pintunya tidak akan naik :D

Perjalanan pertama setelah memasuki Ancol, kami melewati Dufan, tinggal belok kiri saja. Wuh ... mentang-mentang sedang liburan, di Dufan sudah banyak yang antri buat masuk. Tapi kita sih lewat saja. Dufan ? Gak level ... (habisnya anak-anak masih kecil, masa cuma masuk Istana Boneka saja nantinya di Dufan ? Rugi dong :P  )

Mobil kami lanjutkan mengitari pinggir kiri Dufan, melewati Dermaga, melihat kapal-kapal pesiar. Kalau kehabisan bensin, di sebelah kiri (Barat) juga ada SPBU, tapi tidak ada Premium, adanya Pertamax ya. Melewati Dermaga, akhirnya belok kanan. Kalau lurus terus sih buat yang mau ke Pulau Bidadari.

Setelah itu kita akan ketemu dengan Pantai Carnaval. Letaknya di belakang Dufan. Jadi kita tadi mengitari Dufan. Mobil kami parkir di dekat Bakmi Naga. Di parkiran ini kita bisa melihat Roller Coaster Dufan, lihat orang-orang lagi teriak.

Dari tempat parkir, jalan dikit ke arah Barat untuk bermain-main pasir. Buat yang sudah lapar, disini ada juga A&W dan banyak makanan juga. 

Sebelum terjun ke area pasir, aku beli peralatan pasir buat anakku. Harganya 30 ribu. Mau nawar juga ga enak, katanya harganya sama karena harga dari Koperasi. Ternyata emang nanya satu pedagang dan pedagang lain, semua sepakat satu suara, 30 ribu :D

Selesai persiapan menuju pasir, kami mencari lokasi duduk. Tikar sudah disediakan oleh para tukang tikar. Harganya 20 ribu, sepuasnya. Dari pagi ampe malem kalo mau. Kalo bawa tiker sendiri juga ga apa-apa. Kalau mau praktis ya sewa saja. Dan biasanya, tempat-tempat di bawah pohon sudah ditandai sama mereka. Oya, tikarnya, kalau dibutuhkan, bisa dipindah. Jadi ga harus melulu di tempat itu.

Sudah, sekarang giliran anak-anakku beraksi. Kami sengaja memilih tempat yang agak jauh dari bibir pantai. Maklum, si kecil inginnya nyebur mulu. "Nanii...nanii..." kata dia, maksudnya apalagi kalau bukan "mandi...mandi..."

Semakin siang, tempat ini akan semakin ramai. Lokasi untuk menggelar tikar akan semakin sempit. 
Di Pantai ini fasilitas sudah cukup memadai. Mau ke toilet, dekat, ada di ujung. Masjid juga ada, pedagang banyak di booth nya masing-masing. Tidak banyak pedagang asong dong, yang ada keliling cuma pedagang Snack yang sudah di bundel, harganya 10 ribu, isinya sekitar 7 jenis snack.
Oya, ada juga yang berdagang rujak kalau mau.

Setelah lama bermain pasir, si kecil, yang sudah sangat ngebet ingin nyebur, akhirnya kami ijinkan juga. Sebenarnya sih kurang begitu suka menyeburkan anak kami disini. Air pantai disini kan ... ga terlalu bersih. Tapi anak-anak kecil suka banget bermain disini. Penyewaan ban pelampung juga laris manis.

Total biaya perjalanan ke Ancol hari itu :
Tol 8 ribu
Tiket masuk Ancol 80 ribu
Pizza Hut (Cheese roll, Salad) 80 ribu
Toys 30 ribu
Sewa tikar 20 ribu
Snack 10 ribu
A&W Rootbeer kaleng 10 ribu
Aqua 600 ml 5 ribu -- (naik 2 ribu dibanding harga di luar, ya lumayan ga dilipat banyak kaya beli di Resto hehehe)
Sabun mandi batang ..... lupa berapa ya ...


yang gratis :
toilet
parkir
ga ada tiket buat main pasir :P

Oya, disana suka ada yang nawarin naik perahu, biayanya kalau tidak salah 10 ribu. Tapi belum pernah coba.

Bermain pasir di Ancol tidak hanya di satu sisi pantai belakang Dufan saja. Kalau tidak puas, masih bisa mengarahkan kendaraan lebih jauh ke arah Timur. Nanti banyak juga area bermain pasir buat anak-anak. Di dekat McD juga ada. Dan parkiran disana lebih dekat. Maklum parkirnya pinggir jalan, dan memang sudah disediakan seperti itu.

Lebih jauh ke Timur lagi, ada Ancol Beach City. Disini kita bisa belanja di Mall-di-dalam-Ancol. Jadi kalau sudah kepanasan bermain di luar, bisa ngadem dan berbelanja dulu di Mall sini. Mau nongkrong di warung Kopi, ada, Indomaret juga ada. Konsep Indomaret di Mall ini mirip konsepnya Sevel. Kita bisa nyeduh sendiri Pop Mie atau Minuman lainnya.

Selepas belanja atau hanya winshop, lanjut menikmati pantai di halaman Mall ini. Gratis, tidak ada biaya lagi.

Jadi, kalau mau menikmati liburan hemat di Jakarta, bisa coba ke Ancol ini. Kalau ga mau pusing rute ke Ancol, gunakan saja bus Transjakarta. Ada yang nyampe ke Ancol. Murah. Tiket cuma 20 ribu per orang, tidak berbatas waktu. Bandingkan dengan tempat bermain anak yang ada di Mall-mall, 20 ribu cuma se-jam saja :D

Pulang dari Ancol, kami tidak masuk tol lagi, dan hanya menyusuri jalan-jalan biasa saja. Melewati Stasiun Jakarta Kota, Glodok, Harmoni, Monas, Bundaran HI, Sudirman, Blok M dan hingga akhirnya kembali ke Pondok Labu, dengan diiringi hujan sejak dari kepulangan kami dari Ancol tadi. 

Lanjut,
menikmati libur panjang di Jakarta, hari kedua 19 April 2014, di tulisan berikutnya .....




0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls