7 Nov 2011

Tawuran, morning coffee


Rabu, 12 Oktober 2011

Seperti biasa pagi itu aku berangkat kerja sekitar pukul 6 pagi dari Pondok Labu. Menyusuri jalan Fatmawati Jakarta Selatan arah Blok M, pagi-pagi sudah disuguhi macet. Khas banget kota Jakarta. padahal masih pagi. Motorku berusaha bergoyang-goyang di pinggir jalan, beriring-iringan dengan sebagian pengguna motor lainnya. Tangan dan kaki selalu bersiap di rem jika diperlukan mendadak. Maklum, sedikit tertinggal dari iringan motor di depan, motor di belakangku sudah siap dengan klakson nya.

Secara umum sepanjang Fatmawati pagi itu tak ada sepinya. Belok di pasar Cipete menuju Darmawangsa dan tembus-tembus di Melawai. Di perempatan depan terminal Blok M lampu masih menunjukkan merah. Saat lampu berubah hijau, tak langsung membuat para pengendara melajukan kendaraanya.

Tepat di perempatan jalan depan terminal Blok M, sekelompok anak sekolahan sedang memamerkan kekuatannya. Memutar-mutarkan ikat pinggang di diberi pemberat, saling serang dengan sekelompok anak sekolah lainnya. Semuanya saling gertak dan memutar-mutar senjatanya masing-masing. Gimana jika ada mobil nyelonong, ketabrak lah. Tapi tak ada satupun pengendara yang melajukan kendaraannya. Polantas hanya satu, dan sepertinya dia cenderung mengamati lebih dahulu, membiarkan tawuran.

Tak lama kaki Polantas melangkah ke arah pertikaian, sambil menjaga jarak. Emang gila tuh anak tawuran, padahal tak jauh dari terminal Blok M ada Mabes, tapi saat itu yang berjaga di depan terminal hampir tidak ada. Hanya satu polantas saja. Tak lama ada peringatan dari pengeras suara (dari seorang Polwan) bla…bla..bla… aku tak tahu apa yang dikeluarkan lewat pengeras suara karena aku lebih tertarik melajukan motorku menuju kantor yang tak jauh dari terminal Blok M. 

Pagi-pagi di kota Jakarta, macet, tawuran. Aya-aya wae….




0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls