9 Sept 2013

Memilih hotel di karawang


Awal September 2013 kami mengunjungi saudara yang ada di Karawang Jawa Barat. Perjalanan dari Jakarta ke Karawang bisa dibilang singkat. Apalagi jalan Tol cenderung lancar walaupun hari itu hari Sabtu. Hanya di daerah Cikarang saja banyak truk-truk besar yang berjalan lambat sehingga laju Tol cenderung melambat.

Sebenarnya perjalanan ke Karawang saat itu bisa lebih cepat seandainya mobil Karimun kami tidak mengalami masalah di bagian setirnya. Terpaksa kami keluar dulu di Bekasi, dan ternyata yang bermasalah adalah knop lampu di setir. Setiap menyalakan lampu sein ataupun lampu dim, tak lama keluar asap. Mengerikan juga. Di stir karimun keluar asap.

Akhirnya perjalanan dilanjutkan dengan seminim mungkin menyalakan lampu. Alhamdulillah selamat sentosa hingga ke rumah saudara di Karawang.
Di Karawang, batok setir dibuka. Untungnya hanya membutuhkan obeng plus saja, dan bisa dilihat dalamannya. Dan ternyata ada kontak di setiap lampu dinyalakan, ada keluar api kecil dan cukup untuk memberikan asap. Akhirnya dicoba kabel paling kanan dicabut. Ternyata itu kabel lampu besar. Lampu sein dan hazard masih bisa menyala.

Sekitar pukul 16.00 kami mencari hotel di Karawang. Sebelumnya sempat surfing internet hotel-hotel yang ada di Karawang dengan harga terjangkau. Ada 5 hotel yang sekiranya masih masuk di kantong. Hotel Karawang Indah, Hotel Omega, Hotel Fajar Indah, Hotel Pangestu dan Hotel Bestin.

Hotel Bestin adalah hotel yang pertama kali terlihat sebelum kami ke tempat saudara. Tempatnya di depan Carefour di jalan Tuparev.

Saat kami memulai pencarian, kami melihat lagi Hotel Bestin, tapi dilewati saja lurus terus menyusuri jalan Tuparev, dan tak jauh dari Hotel Bestin, ada Hotel Fajar Indah. Di depannya sepertinya sedang renovasi karena dipasangi seng. Dilewati dulu dan mencari hotel yang lainnya. Target selanjutnya mencari hotel Karawang Indah dan Hotel Omega yang katanya ada di jalan Ahmad Yani.

Menghabiskan seluruh jalan Tuparev, kami tiba di alun-alun Karawang. Lalu mengikuti arah arus jalan, hingga akhirnya tiba di Karawang Barat dan akhirnya memutar balik kembali ke arah Karawang. Tiba di jalan Ahmad Yani, kami mencoba di Hotel Omega. Saat mau masuk area Hotel, petugas keamanannya menyetop dan menanyakan "Mau kemana Pak ?"

Ya mau ke Hotel, mau check in, mau apalagi ? Pikirku. Tapi kata satpamnya, kamarnya hampir penuh tinggal 2 kamar, karena ada acara panggung jadi kamar banyak terisi, tapi aku disuruh coba ke resepsionis dulu. Setelah parkir mobil, resepsionis lagi rame, dan ternyata tidak menyisakan satu kamarpun. Sayang, padahal sepertinya lumayan enak nih kamarnya. Harganya sekitar 300-an semalam. Tidak sempat melihat masing-masing kamarnya.

Perjalanan dilanjutkan, dan sekarang mau melihat Hotel Bestin. Sebenarnya dari awal agak ragu juga ke hotel ini. Dari depan sepertinya tidak ramai. Namun barangkali area hotel di belakangnya bisa jadi memukau, begitu pikiran kami. Akhirnya masuk dan melihat bangunan hotel Bestin yang besar, namun seperti tidak terawat dengan cat yang seperti sudah lama tidak di cat ulang.

Kami masuk ke resepsionis, tempatnya luas, namun hanya ada 1 orang anak muda saja dengan pakaian casual, dan 1 ekor anjing jinak. Di samping resepsionis sepertinya restauran, tapi tidak nampak aktivitas. Melihat daftar harga kamar, yang Jr. VIP 270 ribu. Coba dulu lihat kamarnya.

Kami diajak ke arah belakang. Menyusuri arah kamar Jr VIP Room, di samping kiri ada kolam renang besar, tapi airnya berwarna hijau penuh lumut. Beberapa kursi di sekitar kolam renang juga semakin usang. Ngeri juga merasakan suasana di sana. Tiba di kamar yang dituju, aku melihat cat-cat dindingnya sudah lama tak di cat ulang. Pintu juga sama saja. Di sekitar kamar yang ditunjukkan, suasana sangat sepi. Jadi ingat cerita-cerita Goosebump ataupun kisah-kisah di novelnya Stephen King.
Sempat ku pikir, ini sih cocok buat syuting Dunia Lain. Tapi mulut kami kunci rapat-rapat.

Sedia sepatu safety dari kulit asli.
Klik ineedthemall.com atau invite 764FB687
Kamar sudah dibuka, dan lampu di depan kamar tidak menyala. Kamarnya cukup besar, ada bathtub (kata istriku, sedangkan aku tak sempat melihat-lihat), ada kulkas mini dll. Aku sih emang ga minat, melihat dari suasana-nya yang cukup sunyi. Akhirnya ke si anak muda, kami pamit saja mencari hotel yang lain. Dan apesnya, saat sedang buru-buru ingin kabur dari area Hotel Bestin, si kunci otomatis Karimun tidak bekerja. Hanya bunyi cuit-cuit saja tanpa kunci jadi terbuka. Akhirnya buka manual dan langsung cabut menuju Hotel Fajar Indah.

Hotel Bayu Pangestu luput dari pengejaran hari itu karena disamping lebih jauh lagi (Karimun kami bermasalah dengan lampu depannya, dan suasana semakin malam), juga karena istriku sempat surfing Hotel ini, katanya di tahun 2011 ada pembunuhan di Hotel tersebut. Ya... mungkin bukan alasan, tapi karena tahu ada hal itu, malah jadi tidak mau kesana :D

Hotel Fajar Indah ada tak jauh dari Hotel Bestin. Hotelnya cukup kecil, tiga tingkat dan sepertinya telah berumur, atau kurang perawatan. Mobil kami parkir langsung ke dalam ke depan kamar 117 yang kebetulan parkirannya kosong. Lalu kami ke tempat resepsionis dan meminta ditunjukkan kamar-kamarnya. Pertama kami diajak ke kamar standar, harganya 150 ribu. Kamarnya kecil. Lanjut ke kamar tipe berikutnya, harganya 200 ribu. Dan akhirnya kembali ke lantai 1 yang hanya ada kamar tipe Family, harganya 250 ribu. Kamarnya luas, sekitar dua kali kamar standar. Ada sofa sudut, TV LG LCD 21", Lemari Pakaian besar, wastafel, cermin, kamar mandi shower dengan toilet duduk, air hangat, jendela depan belakang, AC super dingin, selimut dan spring bed serta bantal 2.

Di depan kamar ada dua kursi kayu dan meja, tempat kami nongkrong dan melihat lalu lalang pengunjung hotel yang datang dan pergi apalagi semakin malam :D

Malam hari kami menuju Carefour tadinya ingin makan di A&W Karawang tapi ternyata A&W sudah tidak ada, sudah dibongkar. Jadinya makan Bebek Goreng di tukang pecel di depan Hotel. Di seberang Hotel juga ada Seafood. Kalau pesan di hotel, belum tahu rasa masakannya, ga terlalu variatif juga. Jadi mending beli di luar aja sambil jalan malam.

Pagi hari kami menuju restorannya untuk makan pagi. Kata resepsionisnya makan pagi free jam 7 sampai jam 10 pagi di restoran lantai 2. Pergilah kami kesana. Ada satu pegawainya berjaga, dan aku mintakan sarapan untuk kamar 117. Si pegawai lalu memintakan sarapan nasi goreng 2 dan teh manis 2. Tempatnya cukup panas karena hanya ada satu AC sedangkan satu lagi ada tulisan "Rusak", sedangkan matahari pagi Karawang sudah banyak yang masuk melalui kaca jendela tempat itu.

Nasi goreng tiba di meja, dengan telor ceplok disampingnya. Aku tanyakan ke pegawainya "Mba, ini pedes ga?" Kan anakku yang mau makan. Dia cuma bilang, "Ga tau ya" sambil ngeloyor. Ya sudahlah.
Jam 9-an kami check out dan menuju Tol Karawang Timur.

Sebelum naik ke flyover menuju Karawang Barat, istriku melihat Hotel Karawang Indah. Letaknya di sebelah kiri sebelum flyover.






0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls