12 May 2014

Lembang Kencana, sudah tak seperti dulu


Kerja di Rumah dpt 2 juta        Omset Ratusan Juta dari Toko Online

Salah satu tempat favorit kami semasa kuliah dulu adalah Lembang Kencana. Letaknya tak jauh sebelum pasar Lembang. Tempat untuk bersantai dan menikmati susu segar serta panganan lainnya. Tempatnya kami sukai karena luas, murah, makanannya enak dan nyaman.


Lihat Peta Lebih Besar
Koordinat GPS : -6.68578º, +106.95571º

Namun itu dulu. Terakhir kami kesana adalah awal Mei 2014, sekaligus "napak tilas" ke arah Lembang bersama kedua anak kami. Oya, disini pula menjadi salah satu tempat Nefertiti belajar berjalan. 

Memasuki area ini, kami bisa leluasa memarkirkan mobil. Apalagi saat itu adalah hari kerja, bukan hari libur ataupun sedang weekend. 

Spanduk menyambut kedatangan pengunjung
Biasanya, di jalan dari parkir menuju ke arah dalam, ada beberapa pedagang strawbery ataupun souvenir dengan beberapa angklung kecil yang selalu dimainkan oleh pedagangnya. Serasa di Tanah Parahyangan :D

Bagian depan Lembang Kencana
Namun saat itu sama sekali tidak ada pedagang. Toilet di sebelah kanan pun sudah tidak difungsikan lagi. Lebih jauh lagi, area lesehan sudah tidak digunakan. Jadi kami hanya bisa memesan makanan di area depan, dekat dengan kasir. 

Hal lain yang sudah berubah, kolam ikan sudah semakin dangkal. Ikan pun tidak bebas berenang. Dan sekarang sudah tidak ada lagi sapi, walau kandang sapi nya masih berdiri disana. Digantikan dengan domba sekitar 1 atau 2 ekor.

Menu pun semakin banyak yang dicoret. Ketan bakar dicoret. Ada beberapa lagi yang dicoret. Hanya tersedia susu segar dengan varian rasa, mulai dari plain hingga moca, panas ataupun dingin. Lalu ada Roti Panggang dengan variasi selai keju, coklat, strawberry dan lainnya. Lalu ada colenak, pisang keju, beberapa cemilan dan mungkin untuk menu utamanya hanya tersedia paduan nasi dan ayam goreng. Kurang variatif.

Saat itu kami pesan 2 susu panas (dan ternyata tidak panas sama sekali, hangat-hangat kuku), lalu colenak dan pisang keju saja. Plus 2 permen stik untuk 2 anakku. Harga susu per gelasnya 8 ribu, colenak 8 ribu dan pisang 10 ribu. Permen mungkin sekitar 7 ribu per permen nya. Kebetulan aku memesan susu coklat panas, dan ternyata mengecewakan. Sama sekali tidak panas, seperti ku bilang, hangat-hangat kuku. Dan bubuk coklat serta gula pasirnnya belum semuanya larut. Jadi masih kerasa berpasir.

Walau tempat ini memberi banyak kenangan, mengingat masa kuliah dengan kantong tipis tapi ingin bersantai dan bersantap yang lumayan enak, namun sepertinya itu akan segera ditinggalkan. Lembang Kencana kemungkinan sangat besar akan kami coret dari tujuan wiskul ke Lembang. Semakin lama fasilitas di tempat ini semakin berkurang, dan semakin tidak variatif dalam hal menu. Pun, permen susunya sudah tidak seenak dulu sewaktu masih kuliah. 

Tadinya mau lihat sapi, ternyata sudah tidak ada, jadi lihat bagian lesehan
Oya, kemana sebenarnya si Sapi ?
Setelah ditanyakan kepada pegawainya, sapi dipindahkan ke daerah Parongpong. Jadi si sapi tidak lagi menginap disana. 

Apakah keadaan weekend ataupun di hari libur, Lembang Kencana sama sepinya seperti pada kunjungan kami terakhir itu ?
Dan akhirnya membayar parkir keluar




0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls