Menuju Food Court, istriku langsung pesan Zupa Soup. Sambil menunggu pesanan, aku duduk dan melihat Counter yang asyik (jadi inget lagu sik-asyik ayu tingting :D ).
Di depan Counter Zupa sebenernya ada Steak, dan aku ingin coba. Nama Counternya Reborn Steak, dengan warna cat counter dominasi merah, termasuk para pelayannya yang berbaju merah-merah. Tapi niat untuk langsung order steak beberapa kali difilter. Akhirnya mencari dulu Fresh Corn buat anakku, letaknya deket Oase Refleksi.

Selang sekitar 10-15 menit, orderan datang. Sirloin Steak di atas Hot Plate, cess...cess...cess
menemani steak, hanya ada botol sambal saja. Tanpa tisu tambahan. Okelah, saatnya mencoba. Secara umum, dagingnya empuk. Kentangnya cukup banyak plus jagung dan buncis. (Buncisnya masih ada serat-seratnya gitu). Potongan pertama masuk ke mulut. Saus steak cukup terasa. Potongan kedua dan selanjutnya terus masuk ke mulut, sambil merenung merasai steaknya. Agak lama, istriku yang memperhatikan, berceletuk, "dagingnya kaya bistik lebaran di rumah"
Itu dia ... pantesan rasanya agak beda. Menurutku (entah benar atau tidak, karena aku bukan Pak Bondan) sepertinya steak dari Reborn Steak ini (atau yang aku pesan saat itu) dagingnya hasil rebusan, setelah itu dikasih "aroma" grill. Soalnya dia empuk, "bersih" hanya ada sedikit sekali gosong. Ya tapi dimakan sajalah, dibumbui yang banyak. Abis steaknya lalu melumat sayuran dan kentangnya.
Setidaknya sudah mencobai steak ini. Kemungkinan mencoba lagi? Sepertinya cukup kemarin saja. Mungkin kembali ke Steak 21 lagi (semoga ada rejeki tambahan dan mba-mas nya sebaik kemarin saat ci Kaka memecahkan botol saus :D )
Selesai makan siang, saatnya aku dan istriku Refleksi kaki di Oasse, 1 jam 30 ribu. Manteeeep...
0 comments:
Post a Comment