Hari minggu 8 Januari, sepanjang pagi Jakarta diguyur hujan. Masih untung karena hari Minggu Jakarta lebih lengang dari biasanya. Sambil mengajak si kecil keluar rumah, kita berangkat ke tempat tujuan.
Berangkat dari Pondok Labu, hujan masih mengguyur, tiba di Leuser, hujan masih juga belum berhenti. Pertama datang ke Leuser (setelah lihat di google map :D ) dari arah Pakubuwono belok kiri langsung Leuser. Lihat kiri-kanan, mobil jalan perlahan. Suasana jalan sangat lengang,
jadi mobil bisa dijalankan pelan sekali, sesekali berhenti. Mencari dimana adanya kah RM Pak Tardja, sedangkan lidah ingin segera mencicipi sop sumsum. Hingga di ujung jalan, tak ketemu juga.
Balik lagi melewati Pasar Mayestik, masuk lagi ke Leuser dari arah sebaliknya, sekarang giliran nelpon. Googling, dapet nomor telp. Rumah Makannya. Kring ... kata si ibu, ini yang ada pot-nya yang ada bambu-bambu. Halah, saya kan ga liat. Ya sudahlah, jalan lagi pelan-pelan. Selesai melewati taman (sebelah kanan) ada beberapa mobil parkir, niatnya mo tanya tukang parkir, malah si tukang parkir nyediain ruang parkir.
"Bang, rumah makan sumsum pa tardja sebelah mana ya?" tanyaku.
"Itu" jawab si tukang parkir menunjuk ke seberang jalan tempat mobilku berhenti !!!
Hhhh ... ternyata sudah sampai. Para pengunjung RM Pak Tardja memarkir mobilnya di seberang jalan. Di depan rumah makannya sendiri tidak ada yang parkir mobil.
Pantesan kelewat tadi, rumah makannya tampilannya ga sebesar Ampera atau sejenisnya. Cuma ada Papan nama di atas rumah makannya, kira2 ukuran 60x40 cm kali ada.
Sop Sumsum Pak Tardja, sudah banyak diliput |
Akhirnya sampai juga. Si kecil baru saja dibangunkan setelah selama perjalanan tidur "siang". Saat itu kami tiba di rumah makan tersebut menjelang dzuhur. Langsung kita pesan, sop sumsum!
Istriku kembali ke meja, "sop sumsum sapi-nya habis ?!"
Walah ... jauh-jauh, lama mencari, sop sumsumnya sudah habis. "Adanya sop sumsum kambing"
Ya sudahlah, walau kepala ini sepertinya menolak keberadaan kambing, tapi dari pada tidak mencicipi sumsum, pesan saja dua porsi.
Dua mangkuk sop sumsum kambing telah datang, semangkuk penuh, penuh sekali ! Plus sedotan buat "menghisap" sumsumnya. Icip-icip kuah, hmmmm... mantap.
Sedot sumsumnya, wuah... ga penasaran mencari-cari rumah makan ini. Anakku yang melihat kami menyedot sumsum terbengong-bengong. Setelah kami menyuruhnya melakukan hal yang sama, dianya ketagihan. Plus tulang kambing di tangannya yang dipegang, dinikmatinya makan siang hari itu. Maknyussss..... kata orang bilang, ditambah suasana guyuran hujan di Jakarta, menambah nikmat sop sumsum. Alhamdulillah, masih diberi kenikmatan makan, makan sop sumsum, kambing pula. Lupakan sejenak kolesterol, lemak ataupun hipertensi :D
Dua porsi sop, ditambah jeruk panas dah teh botol, total sekitar 60 ribuan. Kalo mau kesini, jangan terlalu siang, sop-nya bisa keabisan. Untungnya kami datang sebelum jam 12, setelah itu banyak yang datang dan terpaksa nunggu sebentar sebelum akhirnya mendapatkan tempat.
Di bagian luar (teras) mungkin bisa menampung sekitar 10 orang, di bagian dalam mungkin 20-an kali ya. Silahkan, yang kuat makan makanan dari kambing, ataupun yang berlemak, pantas dicoba ...
RM Pak Tardja
Jl. Leuser No. 27, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
Telp: 021-72798372
0 comments:
Post a Comment